Chapter 15

1.8K 209 145
                                    

Chapter 15

***

Big thanks for Ryze95 yang udah kasih gambar sekseh Mas Gil! ❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Big thanks for Ryze95 yang udah kasih gambar sekseh Mas Gil! ❤❤❤❤

***

“Keluar!!”

Teriakan Layla menggelegar, bersamaan dengan barang-barang yang melayang ke arah sang suami. Gil hanya bisa melindungi tubuhnya yang kini menempel dengan pintu keluar kamar mandi. Beberapa kali, tubuhnya terkena lemparan botol sabun dan shampoo yang dilempar Layla.

“Tunggu! Aku tidak bermaksud—”

“Aku tidak mau dengar! Pokoknya keluar!” salak Layla, dengan air mata yang kini membasahi pipinya.

Untuk terakhir kalinya, ia melemparkan sabun ke arah Gilgamesh. Beruntung, sang pria berambut pirang itu bisa menghindar. Sudah dua kali ia terkena lemparan maut Layla, tubuhnya sekarang terasa begitu nyeri. Tentu saja ia tidak mau terkena lemparan lagi.

Wajar jika Layla kaget saat ia tiba-tiba masuk dan hanya berbalut handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya. Jika saja Gil tahu Layla ada di dalam, ia tidak akan masuk begitu saja. Siduri mengatakan kalau air panas sudah siap, tapi wanita itu sama sekali tidak mengatakan apa-apa tentang keberadaan Layla di kamar mandi. Layaknya, Siduri benar-benar ingin menjahili dirinya dan Layla.

Pikiran Gilgamesh pecah setelah suara isakan Layla terdengar. Gadis itu kini memeluk lutut dan menenggelamkan tubuhnya di bath-tube, berusaha menyembunyikan aset berharga yang tak terlindungi oleh apapun.

Melihat semua itu, Gilgamesh pun iba. “Little Zashuu, aku tidak bermaksud apapun. Aku tidak tahu kalau kau sedang mandi.”

Layla mengangkat wajah, menatap manik merah yang menyiratkan rasa bersalah. “Lalu kenapa kau tidak keluar? Kenapa kau masih disini dan menatapku seperti itu?!”

Gilgamesh menghela napas. Suara Layla benar-benar seperti anak anjing yang ketakutan.

“Jika aku bisa melalukannya, aku pasti sudah keluar dari sini,” ujar Gil. “Sayangnya, pintu ini terkunci.”

Layla menatap jengkel. “Kau merencanakan semua ini, 'kan?”

Lagi. Mengapa Layla selalu berpikiran buruk tentang dirinya? Tidak bisakah sang istri tercinta melihat bahwa ia juga menjadi korban?

“Dan apa untungnya bagiku?” tanya Gilgamesh. “Kalau aku menginginkan tubuhmu, kau sudah habis saat malam pertama dulu.”

Gilgamesh melangkah ke belakang Layla. Sang gadis yang merasa tak aman, langsung mengeratkan pelukan pada lututnya. Tapi alih-alih mengoda Layla, sang pria berambut pirang itu malah menanggalkan handuknya dan memberikannya pada sang istri tercinta.

✔️ Golden CEO : Hunting for Legal Wife ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang