Chapter 16

1.9K 190 123
                                    

Chapter 16

Chapter 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jantungnya berdebar, bahkan kaki yang biasanya berdiri tegak pun bergetar. Menatap pintu kamar menjadi hal yang paling horor baginya. Layla memikirkan berbagai macam hal yang seharusnya tidak ia pikirkan hingga wajahnya serupa dengan kepiting rebus. Ah, hari ini mungkin adalah hari terakhirnya menyandang status sebagai gadis perawan.

Namun, semua rasa takut itu kini berganti dengan kekesalan. Benar kata orang, realitas dan ekspektasi memang seperti langit dan bumi. Dua kata dari suaminya memang membuat kepala dan hatinya panas dingin. Membuat anak. Baik, mereka memang membuat anak di dalam kamar. Tapi Layla merasa dikhianati oleh bibir tipis sang suami.

“Ada apa dengan wajahmu?” tanya Gil, polos. “Kenapa ditekuk?”

Pria itu kini duduk di ranjang sembari memainkan laptop-nya. Layla sendiri masih sibuk dengan tumpukan dokumen di samping sang suami. Tangan mungilnya mencengkeram stempel tanda tangan dengan kekesalan yang membuncah.

Bukan membuat anak dalam arti yang sebenarnya. Sang suami malah
membuat anak cabang untuk Golden Royale. Sialnya lagi, Layla malah diberi tugas untuk membubuhkan tanda tangan di tumpukan dokumen setinggi Mount Everest.

“Kau kecewa karena aku tidak mengajakmu untuk membuat anak untuk penerus Al Urukh?” tanya Gil, sebelum menoleh pada sang istri yang masih menekuk wajah.

Tatapan tajam Layla menusuk Gil. “Siapa bilang?”

“Wajahmu mengatakannya,” jawab Gil.

Layla menghela napas lelah. “Itu karena tanganku bisa patah kalau kau menyuruhku mengurus tumpukan dokumen ini.”

Menutup laptop, sang pria bersurai pirang pun terdiam sejenak. “Kalau begitu, ayo istirahat.”

Tanpa aba-aba, pria itu menarik Layla sampai gadis itu jatuh di atas pangkuannua. Layla yang terkejut, langsung berniat bangkit. Tapi Gilgamesh menghalanginya. Sang pria bermanik merah memaksa Layla untuk tetap tidur di pangkuan.

Sembari membaca dokumen yang baru saja ia ambil, Gil sesekali memijat lengan istri mungilnya. Sukses membuat Layla salah tingkah. Bukankah itu terlalu berlebihan untuk putra Al Urukh? Entah mengapa, Layla merasa tidak enak hati.

“Ka-kau tidak perlu memijat tanganku,” tolak Layla, sembari menepis lembut tangan Gil. “Aku tidak selelah itu.”

Membuang muka, ia tidak pernah menyangka bahwa dibalik tingkah dan raut sombong sang suami, terselip kelembutan serta perhatian yang besar. Pria itu ... ternyata bisa bersikap romantis. Apakah selama ini Layla salah menilai Gilgamesh?

Little Zashuu, maaf merepotkanmu. Seharusnya, semua itu adalah tanggung jawabku,” jelas Gilgamesh. “Kau tidak perlu melakukannya kalau kau tidak mau. Sebaiknya kau istirahat.”

✔️ Golden CEO : Hunting for Legal Wife ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang