(Sequel How To Love dan How To Stay)
Cerita keseharian Johnny dan Keandra yang sederhana dan penuh cerita. Namun, kisah ini tak hanya tentang mereka berdua, tetapi juga dengan anak-anak mereka.
Han Jung, 2019
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awalnya Keandra tidak begitu setuju saat Johnny bilang mereka akan pindah ke rumah yang lebih besar. Keandra pikir, untuk apa? Rumah Johnny yang sebelumnya saja sudah cukup besar untuk mereka berdua. Johnny beralasan sebentar lagi akan punya anak, jadi dia ingin rumah yang lebih besar. Apalagi Johnny dan Keandra berencana punya tiga anak, jadi katanya rumah sekarang pasti kurang besar.
Tapi ada satu yang membuat Keandra kesal kesambet pada Johnny Suh, suaminya itu. Rupanya dia sudah membeli rumah empat bulan lalu tanpa memberi tahu Keandra sama sekali dan baru memberi tahu bulan lalu.
Keandra sempat kesal karena Johnny tidak memberi tahu dari awal, atau setidaknya bertanya dulu soal membeli rumah. Ketika ditanya kenapa tidak memberi tahu, katanya Johnny mau memberi kejutan.
Keandra senang? Tidak. Keandra kesal. Bukan karena dia yang tidak suka kejutan, tapi setelah menikah semuanya harus dilakukan dengan diskusi. Apalagi kalau untuk kehidupan bersama dan mengeluarkan dana besar. Tidak boleh asal main lakukan tanpa adanya persetujuan dari dua pihak. Setidaknya itulah yang Keandra pelajari dan itu memang penting.
Keandra kesal karena Johnny tidak berdiskusi dulu soal ingin membeli rumah, bahkan sempat irit bicara pada Johnny. Untungnya Johnny mengerti dan dengan sabar menghadapi sang istri. Sampai akhirnya Keandra pun luluh juga dan mencoba menerima niat baik Johnny.
Dan, ya ... sekarang adalah harinya di mana Keandra dan Johnny pindah ke rumah baru. Minggu lalu Keandra sudah melihat rumahnya dan memang rumah itu lebih besar. Keandra juga tidak bisa memungkiri kalau rumah itu nyaman dan dia senang karena rumah yang Johnny beli tidak jauh dari rumah orang tua. Setelah pindah, rumah yang lama rencananya akan diisi oleh Aleta.
"Lucas, Mark. Kok di sini?"
Keandra terkejut ketika membuka pintu depan dan mendapati Lucas juga Mark yang sudah ada di hadapannya. Mereka tanpa permisi masuk seolah memang sudah terbiasa.
"Iya. Bos Johnny nyuruh kita bantu beres-beres," jawab Lucas setelah masuk.
Mark mengangguk. "Mumpung ada waktu jadi setuju aja," sahutnya.
"Bunny makin cantik aja deh. Udah hamil enam bulan, ya?"
Tangan Lucas terulur untuk menyentuh perut Keandra yang membesar. Namun, ada tangan lain yang langsung menepis tangan Lucas sedikit kasar. Bukan Keandra atau Mark, tapi Johnny yang langsung menatap Lucas sengit.
"Enggak usah pegang-pegang," desis Johnny tajam.
Lucas berdecak kesal. Dia itu memang masih sensitif pada Johnny, seolah masih tidak ikhlas dengan masa lalu. Tapi anehnya Lucas selalu menurut saat Johnny meminta tolong. Hm, mungkin karena Johnny atasannya dan Lucas takut tiba-tiba diberhentikan kalau tidak nurut.
