Dear Us 2: Serpihan Luka ✔

5.2K 629 153
                                    

"Kak, aku takut tidur terlalu nyenyak."

"Kalau gitu bangun."

"Aku hampir nggak bisa, Kak."

"Setidaknya bangun buat anak-anak. Bisa?"

 Bisa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berat sekali rasanya ketika Keandra membuka mata untuk yang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berat sekali rasanya ketika Keandra membuka mata untuk yang ... entahlah. Keandra tidak menghitung. Keandra sempat beberapa kali sadar, tetapi kesadaran itu hanya ia dapatkan dalam waktu singkat.

Sama seperti sebelumnya. Rasanya sebentar sekali ketika Keandra sadar, sementara lama sekali ketika tidur. Keandra sampai tidak bisa membedakan mana nyata dan mana yang tidak nyata.

Bahkan Keandra sampai berpikir kalau mungkin sudah tidak bisa bangun lagi. Keandra sudah berada di alam lain.

Perlahan kelopak matanya terbuka. Rasanya masih sangat berat dan sakit di sekujur tubuh Keandra ketika kesadaran itu mulai kembali. Namun, Keandra masih lebih memilih untuk tetap sadar dibandingkan harus tertidur tanpa tahu waktu.

Hal pertama yang Keandra lihat adalah langit-langit yang berwarna putih yang membosankan. Rupanya Keandra masih di tempat yang sama, dengan kondisi yang sama, serta pengalaman yang sama.

Keandra berharap jika apa yang terjadi padanya hanyalah mimpi buruk. Lalu saat Keandra terbangun, semuanya baik-baik saja. Keandra bersama Johnny serta anak-anak tengah berkumpul dan bercengkerama seperti biasa. Tetapi ini bukan mimpi. Rasa sakitnya terlalu nyata untuk menjadi sebuah mimpi.

Ketika matanya sudah terbuka, hal yang pertama kali Keandra ingat adalah kejadian menakutkan di pesawat. Sampai rasanya Keandra ingin kembali memejamkan mata dan tidur sambil berharap bahwa ingatan itu akan hilang. Namun, ingatan itu terus merenggut kewarasannya sampai Keandra berpikir kalau sebenarnya kejadian itu juga sudah merenggut kehidupannya.

Sekujur tubuh Keandra seolah ada yang menahan untuk tidak bergerak. Bahkan untuk menoleh dan melihat siapa yang sedang menemani, Keandra hampir tidak mampu. Gerakannya pelan sekali. Saking pelannya, Keandra sampai tidak merasakan gerakan tersebut.

Dear Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang