Dear Us 2: Sekarang Berbeda ✔

4.5K 670 225
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚Biar aku makin semangat 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian ngerasa ada yang aneh nggak dari Mama sama Ayah?"

Pertanyaan dengan nada bicara yang serius itu keluar dari mulut Jovan. Membuat Anna dan Vanna yang tengah belajar harus kehilangan fokusnya sebentar untuk menoleh pada Jovan. Tapi itu hanya sesaat karena Anna dan Vanna kembali sibuk dengan kegiatan mereka.

Sekarang ini mereka bertiga sedang mengerjakan PR masing-masing di kamar Anna, Johnny sibuk di ruang kerjanya, sementara Keandra sendiri sibuk menghitung pengeluaran bulanan dan tidak bisa diganggu oleh siapa pun.

"Ini kalian bener-bener nggak ada yang ngerasa aneh? Orang tua sendiri, lho."

"Bukan nggak ngerasa," kata Anna sambil menjawab pertanyaan di bukunya. "Cuma pura-pura nggak tahu."

Vanna mengangguk. "Kita udah tahu dari lama. Tapi diam aja sampai keadaan membaik."

Jovan mendelik dan menatap Anna serta Vanna bergantian. "Masa? Emang kalian tahu apa yang aneh?"

"Mama sama Ayah lagi berantem. Itu, kan?"

Jovan mengangguk menjawab pertanyaan Anna. Rupanya dia bukan orang pertama yang sadar kalau kedua orang tuanya sedang tidak akur saat ini. Baguslah. Tadinya Jovan pikir kakak dan adiknya terlalu polos sampai tidak tahu keadaan Keandra dan Johnny sekarang.

"Kalian tahu masalahnya apa?" tanya Jovan yang rupanya masih ingin menguji pengetahuan kakak dan adiknya.

"Kerjain dulu PR-nya. Baru nanya-nanya."

"Males, Kak. Lagian ini PR buat minggu depan. Besok juga weekend. Enggak perlu dikerjain sekarang," kata Jovan dengan santainya saat menjawab pertanyaan Anna.

"This is my room, and you have to follow my rules."

Jovan berdecak sebal karena Anna mulai menyombongkan diri kalau sudah berada di kamarnya. Dengan setengah hati, Jovan mengerjakan PR yang sebenarnya tinggal setengah. Tapi karena Jovan memang malas, dia mengabaikan PR yang hampir selesai. Kalau saja bukan perintah Anna, Jovan juga sudah ogah mengerjakan PR. Lebih baik dia tidur dan memikirkan apa yang akan dia lakukan esok hari.

"Menurut kalian, Ayah sama Mama berantem karena apa?" Jovan kembali bertanya soal kedua orang tuanya setelah beberapa waktu lamanya dia mengerjakan PR.

"Waktu itu aku nggak sengaja nguping pas mereka berantem di kamar. Ada nama Arini. Kalau nggak salah itu sekretaris Ayah. Jadi kayaknya sih, mereka berantem gara-gara cewek," jawab Anna yang sudah menyelesaikan PR-nya.

Jovan mendelik. "Kak Anna nguping?"

"Enggak sengaja," ralat Anna gemas. "Waktu itu aku nggak sengaja lewat, terus denger mereka lagi debat."

Dear Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang