Dear Us 2: Kisah Remaja ✔

3.7K 535 379
                                    

Latar waktu di chapter ini sebagian ada yang sama kayak di chapter dua chapter sebelumnya, ya.

Enjoy 💚

Sudah tiga kali Joanna Suh harus cancel ojek online yang dia pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tiga kali Joanna Suh harus cancel ojek online yang dia pesan. Yang pertama, Anna harus cancel karena lokasi driver terlalu jauh dari sekolah, semetara Anna harus segera pulang. Yang kedua, Anna harus cancel karena driver yang menolak untuk mengantar sampai ke rumahnya yang memang area macet kalau sudah jam pulang seperti sekarang ini. Lalu yang ketiga, Anna harus cancel karena driver yang terlalu lama.

Biasanya Anna naik angkutan umum lain untuk pulang, tetapi kalau sedang ada kegiatan ekstrakulikuler, dia akan naik ojek online agar lebih cepat tiba di rumah dan tentunya bisa menghindari macet dengan lewat jalan pintas.

Anna yang masih berada di depan gerbang sambil menunggu driver menerima order-annya, tiba-tiba mendapat tamu tak diundang berhenti tepat di depannya. Anna mendongak untuk tahu siapa yang berada di depannya sekarang. Bukannya apa-apa, Anna sedikit khawatir kalau orang di depannya adalah orang yang berbahaya dan dia jadi bisa kabur kalau sampai itu benar-benar terjadi.

Namun, yang dilihat Anna rupanya bukan orang yang berbahaya, tetapi bukan orang yang baik juga. Bahkan sangat dihindari oleh Anna setiap kali di kelas. Anna memutar bola matanya malas melihat makhluk paling aneh yang pernah ada dalam hidupnya. Bahkan jauh lebih aneh dibandingkan adiknya sendiri dengan tingkahnya yang membuat Anna mengelus dada.

"Kenapa belum pulang?" tanya Taera penuh selidik di balik helm yang dia kenakan. "Nungguin ayahnya? Mamanya? Atau pacar?"

"Nungguin ojek online," ketus Anna yang berharap kalau Taera akan segera pergi dari hadapannya.

Taera tak langsung menjawab dan malah mengamati Anna yang sibuk dengan ponselnya. Terlihat sekali dari raut wajahnya yang cemas. Taera menebak kalau Anna belum mendapatkan ojek online karena biasanya jam sibuk begini memang sulit kalau harus langsung dapat.

"Cepet naik."

Anna yang sejak tadi mengamati ponselnya berhasil dibuat mendongak dan menatap Taera bingung. "Gimana?"

"Naik," titah Taera seraya menepuk bagian jok belakangnya. "Biar cepet pulang."

Dibandingkan menggunakan kalimat 'biar aku anter pulang', Taera lebih memilih kalimat 'biar cepet pulang' sebagai alasan agar Anna naik ke atas motornya. Anna mendadak bingung ketika Taera menawarkannya untuk pulang bersama. Biasanya Taera itu paling sinis setiap di kelas sampai Anna menghindar, lantas kenapa sekarang bisa berbuat baik? Sebenarnya kalau disebut baik, tidak juga, sih. Taera tetap terlihat sinis, hanya kadarnya saja yang sedikit berkurang.

"Enggak usah. Aku naik ojek online aja," tolak Anna yang merasa tidak enak kalau harus pulang bersama Taera.

"Kenapa? Enggak mau dianterin pulang sama cowok kalau naik motor? Maunya naik mobil? Yaudah, kapan-kapan aku nyetir mobil."

Dear Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang