Dear Us 2: Jenuh ✔

4.5K 541 139
                                    

Siapa yang kangen Keluarga Suh?
😂

Siapa yang kangen Keluarga Suh?😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jovan, kamu kenapa, sih?"

Pertanyaan itu dilontarkan oleh salah satu temannya di tempat latihan, Rio, yang heran melihat tingkah Jovan hari ini selama latihan. Jovan terlihat tidak begitu semangat, dan latihan setengah hati. Rio sadar betul kalau ada yang salah dengan Jovan. Pasalnya Jovan tidak pernah lesu setiap kali latihan. Jovan pasti menjadi orang yang paling semangat ketika latihan sedang dilaksanakan.

"Ada masalah, ya?" tanya Rio memastikan sekali lagi karena Jovan tidak kunjung menjawab. "Maaf, Jo. Aku nggak sengaja ninju pipi kamu. Beneran, deh. Lagian biasanya kamu bisa nangkis, sekarang tiba-tiba pasrah aja aku tinju."

"Enggak apa-apa. Bekasnya juga nanti hilang."

"Bukan masalah bekasnya, Jo. Nanti kalau mama kamu heboh gimana lihat anaknya yang ganteng babak belur? Terus nanti ayah kamu juga ikutan heboh lagi."

Jovan tertawa pelan, tetapi tidak menyangkal apa yang dikatakan Rio. Keandra dan Johnny sudah pasti akan heboh ketika melihat luka di pipi Jovan karena tinjuan Rio. Bahkan Jovan pun sudah membayangkan akan seperti apa ketika dia sudah tiba di rumah. Jovan tidak mungkin menyembunyikan lukanya, karena terlalu sulit untuk disembunyikan. Setibanya di rumah nanti, Jovan hanya bisa pasrah ditanya-tanya tentang lukanya.

"Tapi aku beneran bingung deh, Jo. Kamu tuh kenapa? Enggak biasanya loyo pas latihan gini. Kamu tuh biasanya paling semangat banget. Ada masalah di rumah, ya?"

Jovan menggeleng. "Enggaklah. Di rumah aman, damai, sentosa banget."

Jawaban Jovan sangat jujur. Di rumah memang begitu damai, dan tidak ada masalah sama sekali. Sebenarnya apa yang Jovan alami sekarang bukan rumah penyebabnya, melainkan karena dirinya sendiri. Jovan sendiri memang menyadari kalau saat ini ada masalah yang menimpanya, sampai tidak terlalu semangat ketika latihan.

Namun, Jovan tidak ingin menceritakannya pada anggota keluarganya karena hal seperti ini bukanlah hal besar. Jovan bisa mengatasinya, walaupun dia jadi tidak fokus ketika latihan.

"Syukur kalau emang nggak ada apa-apa. Semoga di rumah selalu aman, deh. Coba kamu istirahat aja, Jo. Izin dulu buat nggak latihan. Siapa tahu kalau kamu sebenernya lagi agak bosan."

Jovan hanya bergumam membalas ucapan Rio. Dia belum tahu harus melakukan apa untuk sekarang. Izin untuk tidak latihan kepada pelatih akan membuat orangtuanya curiga, karena pasti pelatih itu akan melapor juga pada orangtua. Kalau Jovan terus memaksakan latihan, rasanya percuma saja kalau tidak pernah bisa fokus.

Ketika di perjalanan pulang, Jovan merasa perih pada lukanya. Padahal tadi dia biasa saja dan menganggap remeh luka yang sedang dirasakannya. Kalau sudah seperti ini, Jovan sudah pasti tidak akan bisa menyembunyikan lukanya. Jovan harus siap-siap kalau sampai Keandra heboh melihat lukanya.

Dear Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang