Dear Us 2: Si Bungsu ✔

4.6K 593 88
                                    

Juara tiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juara tiga. Itu yang tertulis di atas rapor atas nama Jovanna Suh. Keandra tersenyum lebar melihat nilai Vanna yang hampir sempurna. Bahkan Keandra tidak berhenti memuji Vanna atas pencapaiannya di semester ini.

"Pintar banget anak Mama," puji Keandra sambil mencium pipi Vanna beberapa kali sampai gadis itu sedikit malu karena dipandang oleh teman-temannya.

"Mama seneng kalau Vanna dapat juara tiga?"

"Senenglah," jawab Keandra seraya mengangguk. "Lihat, nilai Vanna naik semua, 'kan? Artinya hasilnya bagus."

"Emangnya nggak mau Vanna juara satu?"

"Maulah. Tapi pencapaian Vanna yang sekarang udah bagus banget. Mama seneng lihatnya."

Vanna tersenyum lega mendengar ucapan Keandra yang begitu menghiburnya. Padahal ketika tahu dirinya hanya juara tiga, Vanna sempat sedikit kecewa karena belum bisa memberikan yang terbaik. Apa yang membuat Vanna kecewa bukan karena apa yang ia dapatkan, melainkan hal lain.

Kemarin Joanna dan Jovano sudah dibagikan rapor lebih dulu. Mereka sama-sama menjadi juara satu di kelasnya. Vanna masih teringat jelas bagaimana bahagianya Keandra dan Johnny melihat hasil Anna dan Jovan. Well, tidak heran. Mereka berdua memang selalu juara. Apalagi Anna yang tidak pernah absen mendapatkan peringkat tertinggi itu.

Melihat respon orang tuanya berhasil membuat Vanna sedikit takut ketika pembagian rapor hari ini. Takut hasilnya tidak sesuai ekspektasi Keandra dan Johnny, meskipun mereka berdua juga tidak berekspektasi apa-apa. Hasilnya sudah keluar dan ... ya, kurang memuaskan Vanna karena tidak bisa seperti kedua kakaknya.

Respon Keandra bagus dan berhasil membuat Vanna terhibur karena ada yang menghargai hasil jerih payahnya belajar. Vanna tinggal menunggu respon Johnny nanti malam saat dia pulang kerja nanti. Apakah responnya sama seperti yang Keandra berikan, atau justru berbeda.

"Ma, nilai Vanna beneran bagus, 'kan?" Setelah tiba di rumah, Vanna masih saja bertanya.

"Iya, nilai Vanna bagus. Kenapa masih nanya?"

Vanna tersenyum lega mendengarnya. Rasanya tidak perlu meragukan jawaban Keandra lagi. "Syukur, deh. Vanna takut kalau Mama punya ekspektasi yang lebih aja."

"Enggaklah. You did great. Semua hasil Vanna ini yang terbaik."

"Perlu ditingkatin lagi?"

Keandra bisa merasakan sedikit rasa tidak percaya diri Vanna lewat pertanyaannya. Keandra menduga kalau itu semua karena Vanna melihat pencapaian kedua kakaknya yang semester ini mendapatkan nilai yang sangat bagus. Keandra memeluk Vanna dan mengusap puncak kepalanya.

"Tujuan utamanya sekarang bukan ditingkatin, tapi dipertahanin. Saat udah bisa bertahan, Vanna bisa naik ke tingkat yang lebih lagi."

Vanna melebarkan senyumnya ketika mendengar sedikit kalimat motivasi yang Keandra berikan. Mengembalikan rasa percaya dirinya yang sempat hilang ketika melihat rapornya. Memang tidak ada nilai yang jelek, tetapi malah membuatnya tidak percaya diri.

Dear Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang