Lima Tahun ✔

7.8K 868 245
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚



(Ayahnya Anna gak nyantai xD)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ayahnya Anna gak nyantai xD)








"Mama, ini Tama nggak bisa diam."

Anna sejak tadi mengadu pada Keandra yang sedang sibuk di dapur, tetapi Keandra tidak begitu menghiraukan karena terlalu sibuk.

"Tama, jangan ambil mainan Anna."

Terdengar lagi suara Anna yang mengundang atensi Keandra. Wanita itu segera berjalan menuju ruang tengah ketika sepertinya Anna sudah kewalahan dengan tingkah Tama, putra Marsha.

"Tama, jangan boneka Anna."

Anna terlihat mencoba melarang Tama yang sedang memainkan bonekanya.

"Tama maunya ini."

"Tapi itu boneka Anna," kini Anna terlihat mencoba menarik boneka yang ada di tangan Tama.

"Mau ini," kekeuh Tama yang menghindari Anna.

"Tama, itu kan mainan anak perempuan."

Keandra mencoba melerai debat antara Anna dan Tama perihal boneka. Dengan pelan Keandra merebut boneka yang ada di tangan Tama. Beruntungnya Tama menurut.

"Kamu kan mainannya udah ada, Sayang."

"Mau itu, Mama," tunjuk Tama pada boneka yang ada di tangan Keandra.

"Itu boneka Anna."

"Buat Tama."

"Enggak!"

"Boleh!"

Astaga! Beginilah pusingnya kalau Marsha menitipkan Tama di rumah. Pasti ada saja yang namanya merebutkan sesuatu. Selain itu, Tama juga tidak bisa diam. Ada saja yang dia pegang di rumah sampai Keandra kewalahan. Lebih susah mengurus Tama dibandingkan Anna.

Well, tidak heran. Tama itu sama saja seperti orang tuanya. Merepotkan.

Sebenarnya kalau ada Tama, rumah jadi lebih seru. Lebih ramai dibandingkan kalau hanya ada Keandra dan Anna. Tama tidak sering dititipkan kok.

Hanya saja kalau Tama tidak bisa diam. Mati saja!

Padahal anak Keandra hanya satu, tapi kalau ada Tama, berasa mengurus dua anak. Bagaimana kalau Keandra benar-benar punya anak kedua? Akankah selelah ini mengurusnya?

"Mending kalian makan, ya. Mama udah masak."

"Mau disuapin Mama," pinta Tama yang manja.

"Anna juga," sahut Anna yang tidak mau kalah.

Dear Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang