Dear Us 2: Survivor ✔

2K 350 218
                                    

Judy Keandra merasa pasokan oksigen di sekitarnya berkurang, membuat lehernya tercekik, tak bisa bernapas dengan normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judy Keandra merasa pasokan oksigen di sekitarnya berkurang, membuat lehernya tercekik, tak bisa bernapas dengan normal. Tak hanya itu, dia ingin menulikan telinganya setelah mendengar kabar tak baik yang menimpa Johnny Suh, suaminya. Dia juga ingin membutakan matanya setelah melihat hasil pemeriksaan Johnny yang rupanya telah dirahasiakan dari Keandra, lalu baru berani ia tunjukkan setelah hasil yang terakhir keluar.

Keandra memaku di tempat, tak sanggup untuk menoleh dan menatap Johnny demi melihat reaksinya. Pasalnya sekarang Keandra sedang berusaha untuk mengendalikan ekspresinya, tidak ingin bersikap berlebihan di hadapan Johnny dan dokter yang menanganinya beberapa waktu belakangan ini.

Namun, Keandra masih bisa mendengar Johnny mampu bicara dengan lancar pada dokter yang menjelaskan hasil pemeriksaannya. Tidak terdengar berat sedikit pun, apalagi bergetar seperti orang yang baru mendapatkan kabar buruk. Johnny terlampau santai, berbanding terbalik dengan Keandra yang sudah ingin keluar dan melepaskan beban yang mulai menguasainya.

Setelah memberi tahu hasil pemeriksaan dan pengobatan untuk Johnny, pasangan suami istri itu pulang. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Keduanya sama-sama diam dengan isi pikiran masing-masing yang saling terkoneksi, memikirkan hal sama, tetapi dengan perasaan berbeda.

Ah, tidak. Apa yang dirasakan Johnny dan Keandra sama, tetapi Keandra jauh lebih terkejut karena kabar kurang baik itu baru ia dengar, sementara Johnny sudah melakukan beberapa pemeriksaan tanpa sepengetahuannya. Johnny diam bukan karena dia tidak peduli dengan Keandra setelah mendengar soal kondisinya, tetapi ia sedang menyiapkan diri untuk menjelaskan satu per satu rangkaian kejadian sebelum hasil pemeriksaan terakhirnya diberikan.

Johnny tahu kalau Keandra syok, sama syoknya seperti Johnny saat dugaan pertama soal kondisinya diketahui. Johnny ingin menenangkan Keandra, tetapi dia khawatir bila langkahnya salah dan nanti malah membuat sang istri menjerit histeris. Jadi, Johnny mencari waktu yang pas untuk bicara panjang lebar dengan Keandra.

Setibanya di rumah, belum ada tanda-tanda dari Johnny dan Keandra mau membuka suara. Keduanya seolah tengah menyiapkan nyali agar sanggup untuk bicara.

"Ma,"

Panggilan pertama yang Johnny suarakan, tepat setelah mereka masuk ke kamar dan Keandra berdiri membelakanginya. Keandra mengembuskan napas pelan, berusaha untuk menenangkan dirinya sebelum bicara dengan Johnny. Keandra tidak ingin ada drama karena bagaimanapun, kondisi Johnny tak baik jika disikapi berlebihan. Perlahan, Keandra berbalik dan kini menghadap Johnny. Tak ada senyum di wajah cantiknya, pun air mata yang menandakan kesedihannya. Keandra berusaha tak menunjukkan ekspresi yang berlebihan, ingin tegar menghadapi cobaan yang menimpa Johnny.

"Cancer." Kata pertama yang dilontarkan oleh Keandra setelah diam sejak di rumah sakit. "Stadium tiga."

Keandra mengucapkan apa yang ia ketahui soal kondisi Johnny, sesuai dengan yang diberi tahu dokter tadi. Bibirnya bergetar, kekuatan yang ia kumpulkan nyaris hilang saat menyadari bahwa kondisi Johnny tak seringan yang diperkirakan. Keluhan yang Johnny rasakan dan bisa sembuh setelah istirahat sebentar, nyatanya bukanlah kondisi sepele karena itu menjadi tanda penyakit ganas yang bersarang di tubuhnya. Penjelasan yang sudah disiapkan Johnny pun hilang. Ia tak sanggup memberi tahu secara rinci hingga mendapatkan hasil final soal kondisinya sekarang. Alih-alih memikirkan kondisinya, Johnny justru berharap agar Keandra tak menangis di hadapannya.

Dear Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang