Kritis

87 5 0
                                    

Malamnya Ayah dan Bunda Adit datang. Adit yang sudah pulih mengantarkan orangtuanya melihat kondisi Dara dari kaca ruang ICU.

Mereka sangat sedih dan syok melihat Dara terbaring koma dengan dipasangi beberapa alat bantu. "Dara jatuh di tangga, Bun, maafin Adit, nggak bisa jagain Dara." Adit memeluk Bundanya sambil menangis.

Adit menceritakan semua apa yang dokter bilang termasuk kemungkinan Dara amnesia sambil terisak, ayahnya mencoba menenangkan dengan mengusap-usap punggung anak semata wayangnya itu. "Ini musibah, Mas, nggak ada yang tau. Kita berdoa aja yang terbaik buat Dara" ucap Bunda menenangkan.

"Kamu kok babak belur gini lapo to mas?" tanya Ayah. "Biasa yah, jatuh dari motor waktu ngebut." jawab Adit singkat.

Tak lama kemudian Risa, Hanbin, Suho dan Baekhyun datang. Mereka bertegur sapa dengan orangtua Adit. Mereka berbincang-bincang membahas masalah Dara. "Aku nggak ngerti musti gimana, kalau Dara beneran amnesia," ucap Risa sedih. "Kita doain aja yang terbaik buat Dara, Ris." ujar Baekhyun menenangkan.

"Bunda sama Ayah, udah pada makan?" tanya Hanbin. "Belum, tadi baru landing dari bandara langsung kesini nggak sempet mikirin makan, koper aja belum sempet ditaruh rumah." jawab Ayah. "Hanbin pesenin makanan yaa? Kita juga belum pada makan semua," tawar Hanbin. Semua menyetujuinya.

Tak lama kemudian tubuh Dara kejang-kejang, semua panik, Suho segera memanggil dokter. Mereka menyaksikan Dara diperiksa dokter dengan cemas.

Para dokter dan perawat yang silih berganti keluar masuk ruangan menambah kecemasan Adit dan yang lainnya.
Saat pemeriksaan sedang berlangsunng, salah satu dokter keluar,

"Kondisi Dara semakin kritis, dengan terbatasnya alat-alat kita usahakan yang maksimal." Bunda Adit seketika lemas, untung saja segera dibopong oleh Ayah Adit.

"Kalau gitu kita bawa Dara ke cabang RS yang lain, dok" usul Suho. Dokter mengangguk,

"Baik Pak, mungkin bisa dibawa ke Singapura, nanti saya akan membuatkan rujukannya,"

Suho mengangguk dan segera menghampiuri Adit dan keluarganya. "Kita bawa Dara ke RS aku yang di Singapura ya? Untuk masalah akomodasi nanti aku yang urus. Nanti Risa sama Hanbin berangkat nyusul." jelas Suho.

"Makasih banyak yaa, Mas Suho," kata Ayah Adit. "Maaf ngerepotin," sambung Bunda Adit. Suho hanya tersenyum dan mengangguk. "Bunda, Ayah, sama Adit nggak usah kawatir, nanti biar Suho yang urusin semuanya." jelas Suho pada orangtua Adit.

Malam itu juga Dara dibawa ke Singapura oleh keluarganya dengan bantuan dari Suho.

Risa dan Hanbin segera ke apartemen Adit untuk menyiapkan kebutuhan pakaian Adit dan Dara.

Saat tiba di gedung apartemen, Risa dan Hanbin berpapasan dengan Chanyeol dan Rose, "Waooow!!" sindir Hanbin sambil melengos. "Berbahagialah Candranaka Purnama," cibir Risa.

Rose yang tak mengerti mencoba mencari jawaban dari Chanyeol. Namun, Rose tidak mendapat jawaban apapun.

"Ris, kamu ke unitnya Adit yaa, aku ke unit anak-anak EXO, mau ngabarin Suho nggak pulang malam ini."pesan Hanbin. Risa mengangguk dan segera mendahului Hanbin keluar lift.

Hanbin heran mengapa Risa mendahuluinya padahal jalan berdampingan pun mereka akan tetap sampai toh unit Adit dan EXO bersebelahan.

TING TONG!!

Hanbin menekan bel unit EXO, tampak Xiumin membukakan pintu. "Eh, Bin, tumben? yuk masuk," perintah Xiumin.

"Kita semua pada mau ke RS nengokin Dara," jelas Xiumin.
Hanbin mengekor Xiumin menuju ruang tengah, disana sudah ada anggota EXO yang bersiap untuk berangkat.
"Hm, sebenernya Dara udah dibawa ke Singapura sama Suho, atas saran dokter." kata Hanbin.
"Kok bisa, Mas? Emang RS Mas Suho kurang bagus?" tanya Sehun penasaran.

"Dara sempat kejang, dokter bilang Dara butuh penanganan ekstra dengan alat bantu yang lebih banyak, cuma di RS sini alatnya belum lengkap. Sekarang Suho sama keluarganya Adit berangkat ke Singapura. Aku sama Risa nyusul flight besok pagi." jelas Hanbin.

"Yah, padahal aku udah kangen Mbak Dara," sahut Kai, "Ya udah kita doain yang terbaik aja buat Dara." sahut Baekhyun.

Setelah memberitahu kabar terkini tentang Dara, Hanbin pamit ke unit Adit untuk mengecek apakah kekasihnya itu melaksanakan tugas dengan benar.

THE OTHER "YOU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang