Kesalahan

69 3 0
                                    

Hari ini Dara sengaja pagi sudah standby di unit EXO karena tukang renovasi akan datang.

Sembari menunggu, Dara menyiapkan sarapan untuk anak-anak EXO.
Satu persatu mereka bangun dan menyapa Dara.

"Masak apa, Na?" tanya Dio sambil membuka kulkas, "Nasi goreng, Yo,"
"Chan, cuci piringnya, kebiasaan malem-malem makan tapi nggak cuci piring," tegur Xiumin.
Chanyeol dengan malas-malasan mencuci piring.

Setelah sarapan, tukang renovasi dan Junho pun datang.

Dara pun segera mengajak Junho dan tukangnya ke ruang kerja miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dara pun segera mengajak Junho dan tukangnya ke ruang kerja miliknya. "Ini Mas ruangannya, Mas atur aja wes, aku ke unit ku dulu, ada yang mau aku ambil," pamit Dara.
Junho pun mengangguk dan segera mengukur ruang kerja Dara.

Saat hendak keluar dari unit EXO, Dara melihat Lay dan wanita itu lagi didepan unit.
Wanita itu menangis, lalu Lay memeluknya dan membawanya ke lift.

Dara segera masuk ke unitnya dan menangis,
Dara tidak mungkin menelepon Adit.
Masalah bisa semakin runyam, tanpa sadar Dara menelepon Sehun.

"Hun, hiks .. hiks .. hiks .."
"Kenapa, kamu dimana, Na?"
Dara terkejut, Sehun tidak memanggilnya lagi dengan sebut 'Mbak'

"Di unitku, Hun,"
bip!

Tak sampai 5 menit Sehun sudah tiba di unit Dara.
Sehun mendapati Dara menangis di sofa. Sehun memeluknya.
"Hun, cewek itu lagi," ucap Dara sambil terisak.
Sehun mengusap-usap kepala Dara.

Berbagai pikiran berkecamuk di kepala Dara, siapa wanita itu, apa dia mantan Lay? atau dia wanita simpanan Lay?

"Kamu udah nanya sama Mas Lay?" Dara menggeleng. Sehun memeluknya lebih erat.
"Na, aku boleh nanya sesuatu sama kamu?" Dara mengangguk.
"Kamu yakin mau nikah sama Mas Lay?"

Pertanyaan Sehun membuat Dara semakin berkecamuk, tangisnya semakin menjadi. Sehun pun makin mengeratkan pelukannya dan mengecup kening Dara.

Dara yang teringat pada Junho lalu mengiriminya pesan dengan alasan bahwa dia ada urusan kantor, lalu Dara menelepon Joy untuk menggantikannya menemani Junho.

Sehun membuatkan Dara teh hangat,
Dara mencoba menelepon Lay,
"Halo sayang,"

"Mas dimana? Pulang jam berapa?"

"Aku di kantor kayaknya lembur deh, sama Suho sama Adit juga,"

"Yaudah kalau gitu, jangan lupa besok ke toko baju"

"Iya sayang. Yaudah kalau ada apa-apa kabarin yaa."

Sehun menghampiri Dara dan memberikan teh hangat, Dara masih saja melamun dengan bekas airmata di wajahnya.
"Malam ini tidur di unit EXO aja ya," ajak Sehun. Dara mengangguk seakan untuk berkata 'ya' saja dia lelah.

Tengah malam Sehun dan Dara kembali ke unit, semua sudah tidur.
Sehun mengajak Dara ke kamarnya.
"Hun, kamu yakin gapapa sama yang lain?" Sehun menaruh telunjuknya di bibir, "Nggak papa, asal nggak ketahuan,"

Sehun mengunci pintu, lalu ke kamar mandi.
Selama Sehun mandi, Dara memikirkan kenapa ia bisa disini menuruti Sehun padahal jelas ia tahu ini salah, tapi bila mengingat apa yang Lay perbuat di belakang Dara, sepertinya ini semua impas.

Sehun keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut dengan handuk. Dara menatap Sehun yang semakin terlihat berbeda, padahal kemarin masih manja dan kekanak-kanakan, tapi bahkan sekarang memanggilnya tanpa embel-embel 'Mbak'.

"Kenapa, Na?" tanya Sehun.
"Eh, anu, ngg, aku mau pipis," kata Dara sambil masuk kamar mandi.

Sehun menyalakan tivi dan memilih film untuk ia tonton bersama Dara.

Di tengah menonton film, Dara tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah menonton film, Dara tertidur.
Sehun lalu mematikan tivi dan menyusul Dara tidur dengan memeluknya.

Pagi buta Dara terbangun, ia mendapati dirinya dalam pelukan Sehun.
"Hun," panggil Dara lirih, Sehun terbangun, "Kenapa, Na?" sahutnya sambil mengecup bibir Dara lembut.

Entah bagaimana ceritanya Dara pun terbuai dan membalas ciuman Sehun. Dara mengeratkan pelukannya pada Sehun, sedangkan Sehun membelai lembut punggung Dara.

Seketika Dara sadar dan melepas ciumannya. "Kenapa, Na?" tanya Sehun.
"Ini salah, Hun. Kita nggak bisa kayak gini," ujar Dara sambil bangun dan bergegas pergi. Sehun menahan Dara yang hendak keluar dari pintu. "Ra, apa salahnya, sih? Toh Mas Lay dibelakang kamu juga ada main sama perempuan lain,"
Dara menghempaskan tangan Sehun dan berlalu.

Dara kembali ke unitnya sambil menangis karena merasa bersalah pada Lay. Namun, ia juga kembali teringat tentang wanita yang bersama Lay. Dara menangis lagi sampai akhirnya tertidur.

Dara yang tertidur di kamar Adit terbangun karena ada gerakan di belakangnya.
"Kok tidur sini sayang?" tanya Lay sambil memeluk Dara.
Dara menoleh dan menunjukkan wajahnya yang sembab, "Loh? kenapa sayang?" tanya Lay kebingungan. "Kamu sakit?"

Dara tidak menjawab, Lay pun mengeratkan pelukannya. Namun, Dara tidak menemukan kenyamanan sama seperti saat Sehun memeluknya.

Dara menggelengkan kepalanya berharap agar Sehun hilang dari pikirannya.
"Jam berapa ini, Mas?" tanya Dara, "Jam 8 pagi, maaf yaa nggak pulang." jawab Lay sambil mengecup kepala Dara. Lagi-lagi dara teringat bagaimana Sehun mengecup kepalanya.

Untuk menebus rasa bersalahnya karena tidak pulang, Lay pun memasak sarapan untuk Dara.
"Sayang, mandi dulu gih, trus sarapan, habis itu kita ke toko baju pengantin."

Dara bangun dan menuju kamar mandi. Dara menatap dirinya di cermin, dia berpikir betapa buruk dirinya saat ini. Bermain di belakang Lay. Namun, ia juga tak lupa bagaimana Lay sudah mengkhianatinya.

Setelah selesai mandi dan sarapan, Lay dan Dara menuju toko baju pengantin. Tak lama kemudian Suho dan Adit datang. Suho adalah pemilik toko baju pengantin tersebut. Sedangkan Adit, ia hanya ikut saja karena juga ingin membeli baju bagus untuk dipakai di akad nikah Dara dan Lay nanti.

Saat giliran Adit yang sedang mencoba baju, Suho menerima telepon,
"Lay, gawat!" seru Suho sambil menunjukkan handphone pada Lay. Wajah Lay seketika panik lalu pergi meninggalkan Dara tanpa berpamitan.

Dara merasa kebingungan, "Kenapa sih, Ho?" Suho yang merasa panik akhirnya keceplosan, "Mantannya si Lay, Jennie. Keguguran," jelas Suho sambil mengusap wajahnya kasar.

Pikiran Dara semakin tak karuan, apa anak yang dikandung Jennie anak Lay?

THE OTHER "YOU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang