Rencana Berubah

73 3 0
                                    

Hari ini Dara dan Lay hanya di unit saja, begitu pula dengan Adit yang masih molor di kamarnya.

Dara dan Lay sehabis sarapan, menonton tv di ruang keluarga depan kamar.

"Na, Adit nggak dibangunin? Katanya ada meeting jam 11? Ini udah jam setengah 10 loh,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na, Adit nggak dibangunin? Katanya ada meeting jam 11? Ini udah jam setengah 10 loh,"

"Biarin aja, tadi jam 8 udah aku suruh sarapan, katanya bangun jam 10 aja,"

TING TONG!!
"Siapa itu, Mas?"
"Ya aku juga nggak tahu kan belum dibuka pintunya,"

Lay melihat di intercom dan ternyata itu kurir jasa pengiriman mengantarkan barang-barang mereka,
"Selamat Pagi, dengan Pak Malayaka ya?"

Lay melihat di intercom dan ternyata itu kurir jasa pengiriman mengantarkan barang-barang mereka,"Selamat Pagi, dengan Pak Malayaka ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya benar,"
"Saya Jack dari JAC mau ngantar paketan, Pak."
"Oh iyaa silahkan masuk, Mas."

Adit yang hendak sarapan melihat Lay dan kurir sedang mengangkat barang pun urung sarapan, lalu membantu Lay memasukkan kardus-kardus ke ruang tengah.

"Banyak banget sih, Lay?" tanya Adit setelah kurir pergi.
"Printilannya si Diana itu yang banyak," jawab Lay sambil membawa kardus-kardus itu ke atas.

"Kamu sarapan aja, Dit. Aku dibantu Diana aja," Adit pun menuju ruang makan.

"Barangnya udah dateng mas?" tanya Dara saat melihat Lay menaiki tangga sambil membawa kardus.

Dara segera berlari menuruni tangga,
"Jangan lari Naaaa, mau koma lagi kamu?" tutur Adit. Dara hanya tertawa lalu mengambil kardus-kardus.

Lay dan Dara segera menata barang-barang mereka.
Adit telah selesai bersiap-siap dan akan berangkat kerja.

Selagi Lay sibuk menata barang, Dara berpindah ke kamar Adit dan menata kamar Adit yang berantakan.

"Gitu dong dirapiin," celetuk Adit saat melihat Dara merapikan barang-barangnya.

Sekitar 3 jam akhirnya Dara dan Lay selesai menata barang.
"Mas, laper, makan diluar aja yuk," ajak Dara.
"Oh iya, kan aku mau ajak kamu makan bakso yang enak," tutur Lay.

"Aku ajak Risa sama Hanbin sekalian aja ya," ijin Dara, Lay mengangguk.
"Apa tadi nama baksonya, Mas?" tanya Dara sambil mengetik di handphone.
"Bakso Gong, Jalan Cengger Ayam," jawab Lay.

Setelah itu mereka berdua turun ke parkiran dan segera berangkat.

Sesampainya di kedai bakso, mereka melihat Risa dan Hanbin sudah makan duluan.
"Ih kok nggak bilang kalau udah sampe," protes Dara.

Risa dan Hanbin hanya mengangkat alis karena mereka asyik menikmati bakso.
"Kamu mau isi apa, Na?" tanya Lay.
"Aku milih sendiri aja, Mas."

Mereka berempat pun berbincang-bincang di sela makan,
"Kalian jadi kapan acara nikahannya?" tanya Dara
"Mungkin tahun depan, nunggu toko baju ku grand opening," jawab Risa

"Mas, gimana kalau nikahan kita dimajuin aja? 3 Bulan lagi gitu, akad aja dulu, resepsi tahun depan." usul Dara.
"Boleh, nanti aku bilang sama Bapak Ibu,"

"Widih ngegassss" seru Hanbin.
Mereka pun tertawa bersamaan.

"Eh, habis dari sini kemana gitu yuk!" ajak Risa.
Dara menoleh ke Lay, "Boleh, mau kemana?"
"Ke Paralayang enak kayaknya,"

"NGAWUUURRR!!" seru Lay dan Risa bersamaan.
"Panas tau jam segini," lanjut Lay.

"Ke surabaya aja," celetuk Lay
Dara, Risa, dan Hanbin cengo. "Sekalian nyicil beli seserahan," jelas Lay.

"Oke oke ayoookk" jawab Dara semangat.

Setelah menaruh mobil Lay di apartemen, mereka pun berangkat menggunakan mobil Hanbin.
Dalam perjalanan Lay dan Dara melakukan video call ke orangtua Lay.

"Pak, Bu, Mas sama Diana mau nikah 3 bulan lagi,"
"Ha? kok cepet to, Le? Opo Diana hamil?" tanya Ibu
Dara tertawa, begitu pula Risa dan Hanbin yang duduk di jok depan.
"Nggak, Bu. Diana sama mas mau akad aja dulu, resepsi tahun depan," sahut Dara.
"Yowes, kalau gitu maunya, kamu jangan lupa telepon Baskoro yo, Mas," sahut Ayah Lay,

Setelah itu mereka menelepon orangtua Adit,
"Yah, Bun, Diana sama Lay mau nikah 3 bulan lagi,"
"Yowes atur aja kalian, masalah administrasi entar Ayah bantu,"
Mereka berdua merasa lega karena orangtua sudah merestui rencana mereka.

"Enak banget sih kalian, ortunya pada santai," celetuk Risa.
"Aku mau juga dong, Bin 3 bulan lagi nikah,"rengek Risa

"Kita kan mau nikah di Mekkah, mana bisa ngurus cuma 3bulan," protes Hanbin
Risa cemberut, Lay dan Dara hanya tertawa.

Setelah berkeliling di salah satu Mall di Surabaya untuk berbelanja,
tepat jam 11 malam mereka telah tiba kembali di Malang,
Dara dan Lay yang baru saja masuk kamar mendengar teriakan Adit,
"Dianaaaa yaampun kamarkuuuuu!!!"

Setelah berkeliling di salah satu Mall di Surabaya untuk berbelanja,tepat jam 11 malam mereka telah tiba kembali di Malang,Dara dan Lay yang baru saja masuk kamar mendengar teriakan Adit,"Dianaaaa yaampun kamarkuuuuu!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kenapa ada gambar bunga gini sih, baju kamu juga digantung disini, yaampuuun. Makanya beli kain lap jangan banyak-banyak!" protes Adit.

"Ih sabar ih, lemari aku nggak muat, nitp seminggu aja, minggu depan aku udah pindah apartemen, Mas udah dapet unit di sebelah," ketus Dara lalu kembali ke kamar.
Ini yang nitip siapa, kenapa jadi dia yang galak.

Lay di kamar mendengar perseturuan Dara dan Adit hanya geleng-geleng kepala,
Dara pun masuk ke kamar, berganti baju sambil cemberut.

"Kamu usil banget sih sayang?" tanya Lay
Dara tersenyum sambil menghampiri Lay, sambil memicingkan matanya,

"Usil? Usil? Hm? Mana sini mulutnya yang bilang aku usil," Dara mengecup bibir Lay berkali.

"Jangan salahin aku loh yaa," Lay balas mengecup Dara.

"Jangan salahin aku loh yaa," Lay balas mengecup Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE OTHER "YOU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang