Siang ini anak-anak EXO sedang berkumpul di unit, mereka sedang tidak ada kegiatan.
Sehun, Baekhyun, dan Chen sedang anteng bermanin game di ruang tengah. Chanyeol dan Xiumin sedang di studio bermain gitar, Dio, dan Kai sedang membuat cemilan untuk mereka.TIIITT!!
Suho datang sambil menenteng koper, "Semuanyaaaa ayo kita liburaaaannn!!" semua yang ada di ruang tengah dan dapur seketika cengo. "Liburan apa, Ho? kemana?" tanya Dio.
"Kita ke Singapura, jenguk Daraaaa!!!" seru Suho. Sehun heran "Dadakan banget, belum beli tiket, belum packing, belum ..." Suho seketika mengangkat telunjuk "Sssst, sama Mas Airlangga Hosua semua aman." jelas Suho dengan sombongnya.Sehun dan Kai berteriak ke arah lantai 2, "Mas Chaaaan, Mas Miiiinnn, turuuuuuun."
"Ada apa, Hun?" tanya Xiumin sambil menuruni tangga, "Kita mau ditraktir Mas Suho ke Singapura, sekalian jenguk Mbak Dara." jawab Sehun sambil loncat-loncat.
"Seriusan?" tanya Chanyeol. Suho mengangguk, Chanyeol langsung naik ke lantai 2 dan masuk ke kamarnya.
Semua heran. "Ayo kita packiiingggg!!" seru Chanyeol keluar lagi dari kamar.Anak-anak EXO saling ribut di kamar masing-masing, "Ga usah bawa baju banyak-banyak, kita cuma seminggu disana, kalau kurang beli aja disana hahahhaha." Suho berteriak di ruang tengah.
"Ho, flight jam berapa ya?", tanya Xiumin dari kamarnya.
"Nanti malam jam 7 di bandara Juanda, pakai pesawat papa aku."Jam 6 mereka semua sudah bersiap di bandara, disana juga sudah ada Risa dan Hanbin.
Tak lama kemudian petugas bandara datang menghampiri Suho, "Selamat malam, Pak Airlangga, untuk pesawat sudah siap, Bapak dan rombongan sudah bisa masuk ke pesawat."
"Ayo, kita berangkat," titah Suho pada yang lain.---------------------------------------------
"Bapak, Ibu, nanti langsung istirahat di hotel yaa, Mas keluar sebentar ada meeting sama klien deket sini," ujar Lay pada Ayah dan Ibunya. "Kapan kamu bisa santai, Mas. Lagi acara keluarga kok masih kerja aja?" sahut Ibunya. "Sebentar aja, Bapak sama Ibu jangan lupa makan malam." jawab Lay sambil keluar dari lobi hotel.
Lay berangkat menuju salah satu restoran untuk menemui kliennya.
"Bapak Baskoro, selamat sore. Maaf saya terlambat, baru landing." sapa Lay sambil berjabat tangan.
"Oh, santai aja Pak. Saya juga baru sampai." balas Pak Baskoro.
Mereka membicarakan masalah penggabungan perusahaan Lay dengan UBart.Pak Baskoro ternyata adalah pemilik UBart sementara.
Pemilik aslinya sudah meninggal dunia dan Pak Baskoro hanya menjalankan amanah sampai anak pemilik sanggup mengelola.Setelah membicarakan keruwetan pekerjaan, mereka berdua akhirnya mengobrol dengan santai.
"Pak Lay kesini sendiri aja apa sekalian liburan?" tanya Pak Baskoro."Sama orangtua, kebetulan ada acara keluarga."
"Sama istri juga, Pak?" lanjut Pak Baskoro. "Nggak Pak, saya belum menikah." Pak Baskoro tertawa "Pak Lay ini seumuran sama anak saya deh kayaknya,""Kalau gitu nggak usah panggil Pak, pake nama aja, biar akrab" sahut Lay.
Mereka berbincang dan tertawa sampai akhirnya Lay tersadar bahwa orangtuanya menunggu.Mereka pun saling berpamitan untuk undur diri.
Lay segera kembali ke hotel dan menemui orangtuanya. "Pak, Bu, sudah makan? Kalau belum ayo Mas ajak makan diluar" ajak Lay.
"Boleh, tapi makan di restoran hotel aja gimana? Bapak agak nggak enak badan." usul Ayah Lay.
Mereka pun menuju ke restoran yang ada di lantai 1 hotel.Saat mereka tengah menyantap makan malam, tiba-tiba "Loh? Mas Lay?" Suho dan yang lainnya berhenti.
"Loh? Kalian?" Lay memeluk anak-anak EXO satu persatu dan tak lupa anak-anak EXO bersalaman dengan Ayah Ibu Lay."Ada event?" tanya Lay "Nggak, kita mau liburan aja sekalian jenguk Dara." jawab Baekhyun.
"Mas Lay ada acara apa?" tanya Kai, "Ada acara keluarga, sama mau jenguk Dara juga."
"Wah, bareng aja, Mas. Besok pagi kita rencananya mau ke RS." sahut Chen. "Kayaknya nggak bisa, aku 3 hari ini ada acara soalnya, mungkin minggu depan baru bisa."
"Yaudah Lay kabar-kabar aja nanti, kita check in dulu yaa, mari Om, Tante" pamit Suho yang diikuti oleh yang lain.
Malam harinya Lay mampir ke kamar Suho, disana sudah berkumpul anak-anak EXO yang lain.
Mereka saling menanyakan kabar masing-masing. "Kok aku nggak liat Risa sama Hanbin?" tanya Lay.
"Iya, mereka di apartemen Hanbin. Hanbin ada apartemen deket RS tempat Dara dirawat." jawab Suho."Mas, dunia ini sempit banget loh yaa, setaun nggak ketemu, setaun loooh." ucap Baekhyun. Lay tersenyum tipis.
Ya, setahun berlalu sudah banyak yang terjadi, banyak yang berubah. Tapi, ada satu yang masih tetap sama. Dara. Lay tidak tahu, apakah Dara akan mengingatnya kala dia bangun nanti.
"Kita janjian sama Adit nih, mau ketemuan di kafe deket-deket sini. Ayo ikut." ajak Suho. "Boleh, aku pamit Bapak sama Ibuku dulu yaa." ucap Lay.
Anak-anak EXO sudah sampai lebih dahulu di kafe. "Adit masih lama, Ho?" tanya Xiumin.
"Katanya udah jalan, Mas. Habis meeting katanya" jawab Suho sambil terus mencoba menghubungi Adit.
"Udah lama, rek?" tanya Adit sesampainya di kafe.
"Buseeeeet!!! Mas Adit tambah ganteng ajaaaa!!!" seru Kai sambil bersalaman ala bro.
"Hahaha bisa aja kamu, yo'opo kabare rek (gimana kabarnya, guys)?" tanya Adit.
"Alhamdulilah sehat, Dit." jawab Chanyeol.
"Weh, calon manten, jangan lupa undang-undang yaa!" goda Adit, sedangkan Chanyeol hanya tertawa sambil mengiyakan.
Mereka pun berbincang-bincang hingga larut malam sambil bercerita tentang keadaan Dara. "Ayah Bunda sebenernya udah pasrah sama keadaan Dara, minggu depan kalau nggak ada perkembangan, kita mau ikhlasin Dara. Kasian Dara udah setaun." papar Adit.
Semua anak EXO merasa sedih.
Terutama Chanyeol, "Aku ngerasa bersalah banget, Dit. Aku ngerasa jadi pembunuh disini." sesal Chanyeol.
"Udah, Chan. Nggak usah dibahas lagi. Ini semua musibah." tutup Adit."Yaudah, kita berdoa buat kebaikan Mbak Dara aja, apapun yang terjadi, kita juga harus ikhlas," ucap Sehun sambil menahan tangis. Semua mengangguk pelan,
"Tapi, aku maunya Dara sembuh sih," ucap Baekhyun. "Yaudah, apapun yang terbaik, buat Dara." jawab Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OTHER "YOU"
FanfictionDara, seorang gadis yang bekerja sebagai asisten Manager grup EXO menjalin cinta dengan salah satu personilnya. Namun sayang, takdir berkata lain. Dia tidak hanya kehilangan cintanya namun juga nyawanya. Ini adalah kisah yang salah.