#5 Ternyata Kenal?!

58 7 0
                                    

Drtt ... Drtt..

Nael :
Buset deh si tiang ini ditungguin
gak bales bales loh

Woiii

P

P

P

Oke, gue tanya sandra. Siap siap.

Gue baru bangun. Gue gak sadar ternyata ketiduran di meja belajar sampe pagi. Dan ternyata kopi yang tumpah semalem belum gue bersihin. Si Nael bikin kerjaan aja.

Gue langsung mandi. Bersiap - siap sekolah, pake seragam, siapin buku pelajaran, dan ya gue udah siap kesekolah. Sekarang jam enam pagi. Gue berharap ga akan telat pagi ini karena orang tua gue mau dateng ke sekolah.

Gue langsung turun ke arah bawah untuk sarapan di meja makan. Tapi, pas gue turun. Sabar deh. Sejak kapan laki - laki dirumah ini ada dua?

" Pagi pa, pagi semuanya"

" Dena, sini sarapan, ini teman kamu daritadi nungguin''

"NAELLLL ?"

" Eh, hai den?! Apakabar?!", sapa Nael sok ramah

" Kok lo disini sih siapa yang minta lo kesini sih sebenernya gue kan ga --

" Dena .. dia kesini tujuannya baik. Mau jemput kamu. Lagipula papa gabisa nganter kamu pagi ini. Papa mau berangkat dinas seminggu ke Surabaya."

" Yah papa kok dinas sih kan papa baru pulang juga dari Aceh kemarin. Masa langsung pergi?"

" Iya, papa berangkat duluan ya, pesawat papa jam setengah delapan pagi. Mama yang akan menghadap kepala sekolah. Kamu jaga diri ya"

" Dia mah yang jagain saya om, tenang ajaa aman semuanya sama saya" , sahut Nael

" Iya, om titip dia ke kamu ya. Tapi ingat. Kamu masih berada di bawah pengawasan saya. Sekali kamu macam macam. Satu pasukan saya bawa ke hadapanmu"

"Ahh masa Dena dititipin ke Nael sih paaaa", ujar gue protes

" Hati - hati ya pa. Oh iya pa, Dini berangkat sekarang ya soalnya ojek onlinenya udah sampe. Bye pah! Take care!" , pamit Kak Dini

Mama sedang memanasi mobil untuk mengantar ayah ke bandara. Nael dengan ke-sok-ganteng-annya beranjak ke halaman depan rumah sambil makan roti yang ada di meja makan gue pagi ini.

" Kuncinya mama bawa ya, nanti mama langsung ke sekolahan kamu buat menghadap gurumu" , teriak mama dari dalam mobil

" Iya maaa jangan ngebutt, good bye paa", sahutku

Nael sedari tadi menatap gue tajam dari atas kepala hingga kaki. Gak tau apa adakah objek yang menjadi daya tarik dari susunan tubuh gue ini. Gue mulai naik ke jok vespa nya yang super duper cute itu.

" berang - berang bawa tongkat --

" berat lah bodoh", celetuk Nael

" udah ayo jalan ah jangan sampe kita telat lagi. Gue gamau kita telat."

Perjalanan dari rumah kesekolah memakan waktu dua puluh menit. Menurut gue, waktu yang ada sangatlah cukup untuk dimanfaatkan Nael berbincang dengan gue. Ternyata setelah berbicara dengan dia dengan topik yang beraneka ragam, dia orangnya asik, cocok buat diajak berdiskusi. Disamping itu, Nael manis juga. Jadi gak bosen ngeliat mukanya di kaca spion secara diam -diam, hehe.

📍SMA N 901 Jakarta

" Udah sampe nyonya", kata Nael

Nael membantu gue buat ngelepas helm uniknya yang melekat dikepala gue. Gue berterimakasih sama Tuhan, Dia ngasih gue kesempatan buat natap mata cokelat Nael lebih dekat. Dag-dig-dug-jer rasanya. Siswa - siswi yang berada di parkiran heran karena bagaimana bisa Nael membonceng seorang anak baru yang cantik kayak gue?wkwkwkw

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang