Aris berlari menyusuri koridor lantai dua, dimana kelas Anya berada. Tanpa ragu - ragu, Ia membuka pintu kelas dan menghampiri meja Anya yang terletak di bagian belakang kelas.
Gue dan bocah GODDAMN berlari terbirit-birit mengikuti langkah Aris. Namun, karena kami tidak berani untuk langsung melihat Aris dan Anya, kami hanya melihat dari balik jendela kelas saja.
" Nya, jangan nangis", ucap Aris
" Eh, Kak Aris? kok disini?", tanya Ingee
Aris memberikan isyarat kepada Inge dengan membelokkan kepalanya tiga puluh derajat ke arah kiri, yang artinya Inge diminta keluar dari ruangan kelas Anya.
Inge yang mengerti akan isyarat itu langsung keluar kelas. Saat dia sampai pintu kelas Anya, Darren menarik lengannya, mengajak Inge bergabung bersama kami untuk melihat di luar jendela kelas.
" Nya, gue boleh duduk sini?", tanya Aris sekali lagi
" Kok lo bisa kesini?"
" Jawab pertanyaan gue dulu"
" Iya, boleh. Tau dari mana gue disini?"
" Ya ini kelas lo kan?"
" Iyasih, gak salah."
Anya terdiam sesaat, memperhatikan Aris yang langsung mengambil posisi duduk dibangku kosong, letaknya berada persis disebelah Anya. Ia juga heran, untuk apa Aris kesini dan kenapa dia mengusung gitar ke kelasnya.
" Nya, nyanyi yuk", ajak Aris
" Gamau ah suara gu--
" Ayo nih nih lo tau lagu ini gak"
Aris mulai memetik senar gitarnya, mulai bernyanyi, dan mengangguk - anggukan kepala. Tidak ia sangka, dengan bermodalkan empat chord dasar yang mana itu adalah lagu dari band ternama, Coldplay, Ia dapat membuat Anya girang tak karuan.
" Udah berapa hari kita temenan sama Anya, kok kita gak tau sih dia suka Coldplay?" , tanya gue
"Lo temenan apa musuhan si, gitu doang gak tau. Nael mulu si diurusin", ledek Darren
" Bisa ae si cumi ye dapet cewek cakep, modusnya kelewatan sue", ucap Owen
" Lo ae payah, main gaple aja ga becus begayaan main gitar" , celetuk Gerry
" Astaga, Nael masih ngobat?!"
Pertanyaan yang dikeluarkan Owen membuat gue langsung bergegas mengecek UKS tanpa mempedulikan kisah kasih disekolah yang dilakukan Aris dan Anya.
Dengan kekuatan super, gue berlari dan mencoba menghampiri Nael. Benar saja, Nael ada disana dan sedang memilah obat - obatan yang ada.
" NAELLLL ... JANGAN MINUM ASAL - ASALAN, NANTI MATI GIMANAA", gue meneriaki Nael yang sedang memegang antimo di tangannya
Nael menghampiri gue, memandang dari ujung rambut ke ujung kaki, mengikat pandangan gue sangat erat. Bola matanya yang cokelat, menjadi pusat perhatian gue.
" Lo stress ya?", tanya Nael
" Lo kali, jangan minum antimo banyak -banyak dong el, yang ada overdosis gimana? Gue gamau lo sakit"
" Yakan ini di UKS, kalo sakit lah tinggal ngemper noh di kasur"
" Ih , aneh"
" Cie, peduli"
" Segala peduli lo kira acara jalinan kasih"
" Yailah jangan ngambek, ayo ayo mau kemana kita"
" Kelas Anya yuk, temen lo pada lagi ngeliatin Aris tuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEMA
Roman pour AdolescentsDena adalah seorang siswi baru Sekolah Menengah Atas yang mencoba meluapkan kekesalannya karena menghadapi berbagai macam problema yang ada dihidupnya. Kalo kalian semua mau tahu problema apa saja yang dialami Dena , Ikuti terus cerita Dena yaaa! Ja...