#13 Kejanggalan

20 4 0
                                    

" Tebak siapa hayo"

Ada sosok yang menutup mata gue dengan kedua tangannya. Dari wangi parfume nya yang khas, sudah gue tebak, itu Nael.

" apaansi el, aneh, udah ketebak kali"

" ehehehe, Sandra mana?"

" kok yang ditanya Sandra?"

"Lah kalo lu mulu mah bosen"

" Ish apaansiii"

" Eh gue mau nanya dong", ucap Nael sembari menarik bangku yang ada didepan meja gue dikelas.

" Nanya apatuh?"

" Lo musuhan sama Inge ya"

" Ih kata siapa"

" Kata Darren"

"Siapa yang musuhan sih ah, orang engga kok. Sok tau deh kak darren"

" Soalnya dia liat Inge sama si sompret"

" Kak Rio?"

" Gausah dipanggil kak dia mah, ga perlu dihormati orang macam dia itu. Pembunuh"

" Pembunuh?!"

" Eh engga, eh gue ke kelas duluan ya. Bye Dena"

Gue merasa aneh dengan tingkah laku Nael yang kikuk saat gue tanya perihal pembunuh. Apa benar Kak Rio seorang pembunuh? Sebenernya apa yang mereka sembunyikan ke gue?

" Heh, bengong aje lau"

Sandra datang membawa pasukannya, ada Inge, Anya, dan Cheryl disana.

" Ngagetin mulu lo ah"

" Cie tadi disamper sang pangeran", ledek Anya

" Ah sa ae lu kampret. Cowok macam Nael kok disebut pangeran", protes Sandra

" Ih Nael tuh ganteng tau. Diem aja ganteng banget", celetuk Cheryl

" Cher, jatah gue jangan diambil - ambil lah please", gue memohon pada Cheryl

" Cuman ngomong,orang gue sukanya sama Darren sih", ucap Cheryl

Anya yang notabennya suka sama Darren sejak lama langsung membujur kaku saat mengetahui sahabatnya juga suka kepada Darren. Apa mau dikata? Anya langsung mengganti topik pembicaraan kami.

" Eh, Nael pas keluar kelas kok aneh sih gerak -geriknya?", tanya Anya

" Tadi dia nanya kalo Inge kenapa jauh dari kita, terus kenapa bisa deket sama Rio, dan yang aneh--

" aneh apa nih den", Inge menatap gue nanar

" Dia bilang kalo Rio pembunuh"

" NYA, JANGAN JANGAN INI ADA KAITANNYA SAMA PUISI YANG GUE KIRIM KE LO", teriak Inge

" Ini pasti ada sangkut pautnya dengan Audy, gak salah lagi" , ucap Anya

" Puisi apa sih chewy gangerti"

" Eh gue gak mau berkontribusi ya sama orang lemot macam lo" , sindir Anya

Anya menyodorkan gambar yang dikirimkan oleh Inge. Didalam gambar itu terdapat sebuah curhatan yang tertuang dalam satu puisi. Puisi itu bertemakan tentang wanita bernama Audy.

Rasa penasaran kami semakin bertambah, kala Nael tubuhnya langsung membujur kaku dan kikuk saat ditanya perihal pembunuh.

Kami telah menuai beberapa clue yang harusnya mengalami keterkaitannya tersendiri. Ada Audy, wanita yang diagung - agungkan oleh Nael dan Rio sejak lama. Ada secarik kertas dan foto yang ditemukan di mobil Rio, serta ucapan - ucapan Nael yang agak meragukan dan menuai kebingungan.

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang