Suara alarm gue mulai berbunyi, ini masih jam empat pagi. Matahari belum menampakkan sinarnya. Gue langsung membereskan tempat tidur dan mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk berangkat ke sekolah.
Gue segera pergi ke kamar mandi untuk mandi , kira - kira lima belas menit. Lalu dilanjutkan dengan membereskan buku untuk dibawa ke sekolah, merapikan kamar, dan sebagainya.
Tak lama kemudian, kira - kira sekitar jam lima pagi, mamkir memanggil dengan suara lantang, dia menyuruh gue buat membantunya menyiapkan sarapan untuk pagi ini.
" Nih, kamu yang potong - potong buahnya, kita bikin salad buah ya"
" Iya mah, tenang, Dena mah bisa ngelakuin urusan beginian, calon chef!!"
Mama menyuruh gue untuk memotong - motong buah yang digunakan untuk membuat salad buah pagi ini. Ya, keluarga gue itu emang hidupnya sehat banget bor, cuman gue yang agak gak sehat. Sekalipun makan junkfood, pasti paling enggak disisipin satu jenis buah sehabis kita makan makanan beratnya.
" Salad buahnya udah jadi mah" , kata gue
" Ih coba dicoba" , sahut mamkir
Mamkir pun mencoba salad buah buatan gue.
" Enak!!" , ucap mamkir
" Iya dong mah, chef Denaa"
" Bantuin gorengin kentang deh Den"
" Mau bikin apa sih mam emangnya?"
" Semalem Nael telfon mama, katanya dia mau jemput kamu. Makanan favorinya sambel goreng kentang, masak yang bener deh ya"
" Astaga Nael itu pemakan segala mam! Dia itu omnivora, semua makanan dia doyan kujamin mam!"
" Udah buatin aja, itung - itung biaya antar jemput kamu. Mama seneng kamu deketnya sama dia, jadi bisa dipantau deh, kan dia anak temen mama"
" Astaga mama"
" Gak kebayang deh kalo kamu emang jodohnya sama Nael astaga kayak gimana ya rasanya besanan sama Dewi, terus anaknya kayak gimana jadinya ya kalau bapaknya ganteng kayak Nael terus mamanya ka--
" Mama cukuppppp!!!!"
Gue berseru untuk memberhentikan mamkir yang semakin lama khayalannya semakin tinggi. Gue masih SMA dan gue belum berpikiran sejauh itu. Ya, mungkin suatu saat itu bisa aja terjadi. Tapi, perjalanan masih jauh cuy ngebayanginnya kejauhan! :(
* * * * *
" Permisi .. "
Itu adalah suara Nael. Tepat jam setengah enam pagi dia sudah sampai ketempat gue. Gue yang sedang berada di dapur untuk membantu mamkir menyuruh kak Dini untuk membukakan pagar dan pintu untuk Nael agar dia bisa masuk.
Kak Dini pun lekas membukakan pagar dan pintu untuk Nael." Eh lo, masuk deh cepet" , suruh kak Dini
" Eh iya kak santai aja, boleh masuk nih jadinya ya?"
" Cepet masuk sebelom gue berubah pikiran"
Nael pun segera memasukkan motornya ketika kak Dini sudah membukakan pagar untuknya. Ia pun mengajak kakak gue bersalaman. Sok asik emang, cuman lucu aja gitu liat Nael yang sok asik.
" Apakabar kakkk" , Nael bertanya sambil memasuki rumah gue
" Baik sih"
" Kuliah lancar?"
" Sumpah el banyak cowok ganteng deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEMA
Fiksi RemajaDena adalah seorang siswi baru Sekolah Menengah Atas yang mencoba meluapkan kekesalannya karena menghadapi berbagai macam problema yang ada dihidupnya. Kalo kalian semua mau tahu problema apa saja yang dialami Dena , Ikuti terus cerita Dena yaaa! Ja...