#18 Bingung.

22 3 0
                                    

Drrrt .. Drrtt ..

" Apaansih nih pagi - pagi ahhh"

Gue terbangun pagi - pagi karena getaran tanda notifikasi dari handphone. Rupanya, itu THE NAELS. Apalagi yatuhan, rasanya makin rumit saja masalahku ini.

THE NAELS ( 5 )

Ingee :
Gue harus lakuin apalagi nih buat
ungkap kasusnya Rio?

Sandra :
Hm, apa ya nge? Bingung juga sih,
btw baru kita yang bangun yaa

Ingee :
Orang ini masih jam 4 mana ada
yang bangun sih san

Anyaa :
Gue barusan bangun garagara notif

Kampret lu semua

Dena Florentina :
Demi apapun masih ngantuk gue

Pikirin entar aja

Atau ga si anya tuh idenya kan cemerlang

Anyaa :
Ngaco kamu sheyeng

Hari ini kan pengumuman hasil seleksi
OSIS yang kedua ya? Gimana kalo Inge
coba mepet ke Rio dulu, kayak bantu
apa begitu?

Cheryl :
Oh atau gak Inge dari awal nebeng sama
Rio aja, rumah lu kan deket Dena tuh nge

Rio sekomplek kan sama Dena?

Anyaa :
Yaudah ikutin idenya dia aja.

Gue mau tidur lagi, bye.

* * * * *

Gue tau kenapa Anya menyudahi pembicaraan di grup kami. Ya, Ada Cheryl. Menurut Anya, Cheryl sekarang adalah musuh baginya. Cheryl juga tak pernah mau kalah dari Anya. Gue jadi bingung harus membela siapa.

Akhirnya, gue juga ikut - ikutan Anya untuk tidur lagi dikarenakan ini masih terlalu pagi untuk manusia seperti gue. Gue bukan pecinta pagi atau yang biasa disebut morning person. So, ya, gue menarik selimut gue dan kembali tidur.

" Dena, bangun nak, sudah jam setengah tujuh ini"

Suara mamkir yang sedang berusaha membangunkan gue sebenarnya cukup terdengar sangat jelas di gendang telinga gue. Hanya saja, gue lagi tidak ada niatan untuk bersekolah hari ini. Toh, besok hari Sabtu yang notabennya hari libur.

" Aduh gimana ini kenapa dia masih tidur"

Mamkir masih mengkhawatirkan gue yang masih beracting tertidur pulas agar tidak pergi ke sekolah. Dia mengira gue sakit. Jadi, mamkir langsung mengabari wali kelas gue, yakni Bu Rani, untuk menginformasikan ketidakhadiran gue disekolah.

📍SMAN 901 JAKARTA
" Duh, kemana sih?"

Sandra menunggu gue diparkiran sekolah dengan cemas. Pasalnya, gue gak muncul - muncul diantara siswa - siswi yang berlalu lalang memasuki sekolah. Sampai pada akhirnya, Rio yang baru datang dengan motornya menyapa Sandra.

" Nungguin apa ndra?", tanya Rio

" Nungguin bumi bentuknya kotak"

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang