" Remember 3 things,
I'm here,
I'll wait,
I love you more than anything"
- Nael.Sang fajar mulai menampakkan wujudnya, pertanda hari sudah berganti. Hari ini, Nael mengajak gue jalan untuk mencari kado adiknya.
Tepat jam tujuh pagi, gue udah bangun, merapikan tempat tidur dan kamar, lalu bergegas untuk mandi.
" Duh, bingung nih gue pake baju apa"
Ya, gue sibuk memilah baju mana yang akan gue pakai untuk bepergian bersama Nael. Yang gue takut, kalo gue tampil udik, gak pas aja kan ya kalo ke toko musik gitu pake pakaian biasa. Gak pas aja gitu.
Akhirnya setelah mengobrak - abrik lemari, gue menemukan pakaian yang gue pakai pada hari ini. Dress polos berwarna hitam selutut yang dirangkap dengan jaket jeans, waistbag, dan slip on sneakers berwarna putih menjadi pilihan gue untuk hari ini.
Baru jam sembilan pagi, Nael sudah ada dirumah gue. Gue yang sedang menuruni tangga melihat dia yang sedang santai menonton tv di ruang keluarga. Kakinya diangkat keatas sofa, tangannya sembari memegang toples kue yang kemarin mamanya berikan ke keluarga kami.
" Heh, lo kira ini rumah nenek moyang lo! Turunin kaki lo!", gue meneriaki Nael yang sedang bersantai sambil menuruni tangga
" Astaga!!"
" Astaga apa? Ada apasih?"
" Pukul gue"
Mendengar perintah Nael, gue langsung memukul punggungnya dari belakang. Gue juga masih bingung, dengan alasan apa Nael menyuruh gue untuk memukul dia.
" Cantik banget asli, tiap hari gini kek yatuhan jangan galak galak serem", cetus Nael sambil mengernyitkan dahinya
" Yaelah, gue kan setiap hari pake rok tuh kesekolah, gak lu puji puji"
" Ya masa pake rok abu abu gue puji"
" Ayo berangkat"
" Aduh bentar lagi deh, gue sengaja dateng pagi kesini biar leha - leha dulu. Tadi mamkir katanya ke pasar dulu mau belanja harian. Udah ijin kak Dini juga, dia lagi gitaran noh di teras"
" Oh yaudah"
Gue duduk disebelah Nael yang sedang santai menggonta - ganti channel tv. Tiba - tiba, kak Dini memanggil dari luar, kami langsung bergerak dan menghampiri kak Dini. Ternyata, di depan pagar gue ada Rio. Gue kaget, atas dasar apa dia main ke rumah gue. Ekspresi Nael tak terbendung, entah bingung atau kesal campur jadi satu.
" Lo ngapain kesini si?! Dena pacar gua, gak usah ganggu lagi. Gak puas sama hasil kemarin hah? Kurang apalagi? Pulang!"
Nael berteriak kepada Rio yang masih berdiri di ambang pagar. Mendengar hal itu, Rio langsung memutar balik langkahnya dan pulang. Kak Dini kebingungan dengan apa yang terjadi barusan. Dia berbisik ke arah gue tentang Nael yang galak banget sama Rio. Setelahnya, Nael langsung mengajak gue pergi.
" Udah, naik"
" Kenapa sih el lo ngaku - ngaku jadi pacar gue didepan kak Rio?"
" Maaf"
" Maaf juga nih, motor yellow submarine lu yang lucu itu kemana ya? Kok gak ada?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEMA
Teen FictionDena adalah seorang siswi baru Sekolah Menengah Atas yang mencoba meluapkan kekesalannya karena menghadapi berbagai macam problema yang ada dihidupnya. Kalo kalian semua mau tahu problema apa saja yang dialami Dena , Ikuti terus cerita Dena yaaa! Ja...