Gue menyetel lagu ini keras - keras di kamar gue. Tidak ada mamkir dan kak Dini dirumah. Gue emang suka lagu - lagu rock dari gue kecil. Papa Joseph yang notabennya anak band dan mamkir yang dulu vokalis band membuat darah rock mengalir dalam diri gue.
Ini salah satu lagu Slank yang menjadi favorite gue. Menurut gue, pesan cinta yang disampaikan lewat lagu rock lebih asik dan kerasa. Setelah beberapa hari gue kenal Nael yang super jail tapi baik ini, gue ngerasa kalo ada perasaan yang ikut mengalir didalamnya.
Mulai dari telat dan makan di warteg, dapet surat peringatan dari Bu Shinta, kabur pelajarannya Pak Joko, berangkat - pulang dianter vespa yellow submarine nya, sampe puisi yang dia send ke gue.
Gue tau, banyak yang ngejar - ngejar Nael. Wajar. Gue gak heran. Bagi sebagian cewek, mungkin ganteng harus menjadi salah satu kriteria cowok idaman mereka. Tapi enggak dengan gue. Sifat abstraknya Nael yang selalu diluar dugaan yang menjadi alasan gue jatuh cinta sama Nael.
Selera humor Nael yang lumayan rendah hampir sama dengan selera humor gue. Sumpah, gue kali ini bener - bener jatuh hati. Attitudenya yang baik bisa dilihat dari cara dia mengakrabkan diri kepada kedua orang tua gue. Dan gue jamin, dia sayang banget sama mamanya.
Cowok yang sayang banget sama mamanya pasti juga memperlakukan hal yang sama kepada cewek yang dia cinta. Tapi gue masih gak tau betul, apakah Nael juga cinta, atau ini cuman permainan belaka.
Yang gue gak suka dari Nael ialah dia yang ringan tangan, dalam arti negatif. Setiap ada masalah, dia lebih memilih menyelesaikannya dengan otot, bukan otak. Padahal, ada cara yang lebih baik buat menyelesaikan semuanya.
Dia gak suka kalau ada orang yang mengusik kehadiran dan kepemilikannya. Inget gak sih kalian waktu kita di parkiran? Kak Darren ngomong sedikit aja dia tonjok, dia gak terima.
Rio mendekat ke arah gue, dia beri kenang - kenangan di pipi nya Rio." I miss you, but I hate you", batin gue dalam hati
Drrrtt ... Drrrt...
" Loh Nael?"
Nael menghubungi gue tiba - tiba. Panjang umur. Baru aja di omongin.
via telephone
" Hei, Den"
" Halo el, kenapa ya"
" Ih kecilin dulu musiknya, berisik"
" Iya ya, sebentar hehe"
Gue pun mengecilkan volume musik yang gue setel.
"Nah ginikan kedengeran"
" Mau ngomong apa?
" Nanti malem gue kerumah lo ya, belajar kimia. Sekalian mau kasih kue buatan mama"
" Boleh, kerumah aja"
" Okay, see you tiang!"
" Oke"
* * * * *
" Permisi"
" YAAA MASUKKKKK"
" Hai De--
" Heh butiran debu, ngapain lo kesini? "
" Ngapelin Dena dong kak Dini, masa Nael ngapelin kakak, ketuaan"
" Sialan. Ngepel kali"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEMA
Teen FictionDena adalah seorang siswi baru Sekolah Menengah Atas yang mencoba meluapkan kekesalannya karena menghadapi berbagai macam problema yang ada dihidupnya. Kalo kalian semua mau tahu problema apa saja yang dialami Dena , Ikuti terus cerita Dena yaaa! Ja...