#40 Pulih

23 0 0
                                    

Setelah perbuatan Nael kemarin, cewek mana yang gak meleleh dibuatnya? Jujur, Nael paling jago urusan cinta cinta begini. Nah, hari ini rencananya gue dan Nael berangkat barengan lagi ke sekolah. Tapi engga tau sih nanti bakal jadi apa, soalnya gue mau ngerjain Nael gitu. Sumpah! Dia senyebelin itu.

* * * * *

" DENA MAIN YOK!"

" AYO SEKOLAH"

" AYO KITA SEKOLAH"

" BU GURU MARAH KALO KAMU GAK SEKOLAH YA"

Ya, itu suara Nael yang memanggil gue dari depan pagar rumah. Kayak abang ojek online yang asal manggil pelanggannya. Tapi, kalo abang ojeknya kayak begini mah kalian kabur duluan engga sih?

" NAEL! NGACO LO YA!"

" Apasih alay?!"

" Hih gausah lagi lo ya jemput jemput gue!"

" Hih yaudah sana sama abang ojek"

" Ih beneran?!"

" Gak lah oon, ayo naik nanti telaat"

" Oke"

"Hih lama banget", jawab Nael dengan raut wajah yang nampaknya kesal karena gue yang terlalu banyak mau. Nael lalu memberi helm, bentuk helmnya membuat gue gemas, Pasalnya, model helm tersebut hampir sama, malah benar - benar mirip sama yang kartun pororo gunakan. Dua menit Nael menunggu gue menggunakan helm, susah meng-klik-an pengait yang ada pada helmnya.

Karena terlampau gemas, Ia bantu mengenakannya. Gue tertawa cekikikan, kaget sebenernya, karena Nael gak biasanya bersikap begini. Ini terlalu romantis untuk seorang Nael lakukan kepada seorang perempuan. Sontak gue mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa gue benar - benar kaget dibuatnya. Nael hanya memicingkan matanya yang berwarna cokelat itu, disertai senyumannya yang amat manis. Diabetes deh gue bisa - bisa!

"Sudah sampai"

Ya, kami telah sampai ke sekolah kami tercinta. Di pojok sana ada Pak Bon yang sedang melambaikan tangan ke kamera cctv yang baru saja sekolah kami pasang. Mungkin dia mengira dia masuk ke salah satu saluran televisi yang membuatnya terkenal?Hehehe

" Kamu lihat Pak Bon?", tanya Nael.

" Hah? Kenapa dia?"

" Norak"

" Ih jangan gitu"

" Tapi lebih norak aku sih pas dulu ngumpet jadi mata - mata kamu"

" Emang kamu ngapain aja?"

" Rahasia", jawab Nael dengan mimik muka yang rasanya pengen gue gampar tepat di pipinya. Nael emang sengeselin itu, pas gue mau gampar pelan ke pipinya, dia udah lari duluan ninggalin gue. Childish inside, Sangar outside; Biarpun begitu, Nael tetaplah Nael yang gue kenal dari pertama kali. Itu salah satu keistimewaan yang mungkin belum pernah gue dapetin sebelumnya dari orang - orang yang gue kenal selama ini. Ah iya, terlalu banyak kita memuji Nael sampai lupa kan ngejar itu orang larinya kemana. Capek, mending kita chat aja gimana?

Dena Florentina :

El, kamu dimana?

Nael :

Kelas, sini sarapan!

Gue tau lo belum makan dari zaman purba

Dena Florentina :

Tadi kamu sekarang lo, maunya apa si

Nael :

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang