#22 Semua tentang Nael

18 4 0
                                    

Nael sedang beristirahat di kamar tamu rumah gue. Gue gak berniat mengganggunya. Sepertinya dia masih kesal atas apa yang ditawarkan Rio pada saat di parkiran motor. Gue membiarkannya beristirahat disana.

Nael mulai mengambil sebuah gitar yang terdapat di kamar tamu. Dia mulai memainkan lagu - lagu yang biasa ia nyanyikan bersama sahabat - sahabatnya, yakni GODDAMN. Dia mulai bernyanyi.

Letak kamar tamu tidak jauh dari ruang makan yang berada di lantai satu. Gue yang sedang duduk di meja makan sambil ngemil kletikan yang ada di atas meja mendengar lantunan demi lantunan yang dikeluarkan oleh Nael terperanjat karena kagum. Gak nyangka, sosok yang kerjaannya tiap hari cuman ngelawak ini punya suara seindah ini. Dan kebetulan, dia pacar gue. How lucky i am !!!

Setelah beberapa jam, petikkan gitar dan lantunan lagu yang tadinya gue dengar sudah tidak ada lagi. Mungkin dia lelah. Mungkin Nael sudah tertidur. Ya, ini saatnya beristirahat. Gue pun langsung menaiki anak tangga menuju kamar dan beristirahat juga seperti Nael.


* * * * *


Hari sudah mau menjelang malam dan gue pun terbangun karena mendengar suara riuh dari lantai bawah. Tepat di bawah kamar gue adalah ruang keluarga, jadi wajar saja jikalau suara riuh itu langsung terdengar hingga kamar.

Gue langsung mengecek ada apa sebenarnya di bawah sehingga terjadi suara riuh seperti ini. Masih mengucek - ngucek mata, gue pun segera menuruni tangga. Ternyata benar, ada THE NAELS dan anak - anak GODDAMN dibawah. Kak Dini dan Mamkir juga bergabung bersama mereka. Saat gue tiba di ruang tersebut, semua pasang mata tertuju pada gue yang masih kucel karena baru bangun tidur.

" Loh, kok rame? Kok pada ngeliatin gue sih ah? Gue salah apa?" , gue bertanya kepada semua orang di ruang keluarga yang sedang menatap gue dengan serius.

" Ih bau, mandi dulu gih!" , celetuk Darren sambil memakan kacang yang berada di toples

" Noh tante, anaknya belum mandi ih,kan kita kesini udah siap buat belajar ya tan" , sahut Owen

" Benar kata temen kamu, mandi dulu Dena, sana cepat" , ucap mamkir dengan lantang menyuruh gue untuk bergegas mandi.

Kamar mandi dirumah gue ada dua. Satu berada di kamar mama dan papa, dan satu lagi berada di bawah tangga. Saat gue bersiap untuk mandi dan mulai membuka pintu, tiba - tiba ada suara gebrakan dari dalam kamar mandi yang mendorong pintu itu agar tidak terbuka oleh gue.

" Eh bentar dulu gue lagi pake baju"

" Ih rusuh banget sih, siapa nih"

" Iya sebentar ya, yaudah gue pake baju diluar aja deh sabar sabar"

Orang itu mulai membuka pintu dan keluar dari kamar mandi dan ternyata itu Nael. Gue langsung menutup mata dengan kedua tangan dan mulai berteriak. Tanpa sadar suara teriakan itu terdengar sampai seisi rumah menghampiri kami berdua di depan kamar mandi.

" AAAAAAAAAAAAAAAAA" , gue berteriak

" Ada apa ini?" , Mamkir bertanya

Gue segera memukul Nael kencang - kencang. Nael pun dengan sigap menepis dan menangkis pukulan demi pukulan yang gue berikan.

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang