#3 Surat Peringatan

66 5 0
                                    

Mata gue gabisa beranjak dari laki - laki yang berjalan ke arah koridor kelas gue. Sembari membenahi jambul kecenya itu, Dia menyuntingkan senyuman manis ditambahkan dengan lesung pipinya yang terangkat keatas membuat semua wanita bertekuk lutut dihadapannya. Lebay!wkwk

" Cieeee ... Den, lo suka sama Kak Nael yaa?", tanya Sandra, teman sekelas gue

" Engga kok, gue kan punya mata"

" Tapi pipi lo merah, liat deh nih gue bawa kaca"

Ya, Sandra adalah temen sekelas gue yang selalu membawa kaca di saku kemeja nya. Gatau fungsinya buat apa dia selalu taro situ. Dia adalah temen pertama yang gue kenal di kelas ini. Dan gue merasa cocok sama dia. Jadi, gue main terus deh sama dia.

Tiba - tiba, Kak Nael dateng ke kelas gue dimana gue lagi ngebahas semua tentang dia bareng Sandra. Gue yang tadinya duduk di depan kelas sekarang lari ke arah belakang kelas.

" Hai San" , sapa Kak Nael

" Oh, hai kakkk, sumpah deh gue bosen banget masa dari tk sampe sma kakak jadi kakak kelas Sandra teruss", pungkas Sandra

" Ini 10 ipa berapa ya?"

" Dua kak!"

" Kemana Dena?"

" Di belakang kelas, ayo kak masuk"

Ternyata eh ternyata, Kak Nael dateng ke meja gue. Gue langsung melipat tangan ke depan dan menundukkan kepala biar mereka beranggapan kalo gue itu lagi tidur. Dia langsung menarik kursi dan duduk dihadapan gue. Parah, gue takut "abis" ditanya ini itu sama dia.

" Hai Den"

" Dennaaaaa bangunnnn ish elah pelor banget baru dua hari sekolah disini" , cetus Sandra

" Gue tau deh cara bikin dia melek"

" Hah,gimana kak?"

Gue udah mulai ketakutan disaat mereka merencanakan hal - hal aneh. Kuping gue gak budeg. Mereka pasti bakal lakuin hal yang freak abis dan unpredictable.

" TEMAN TEMAN SEPULUH IPA DUA MERAPAT DONG TOLONG ADA PENGUMUMAN YANG PENGEN GUE SAMPEIN." , teriak Nael

Semua warga sepuluh ipa dua berkumpul dan penasaran. Apalagi para siswi yang sudah pasti terpesona akan wajah Nael yang rupawan.

" JADI GUE MAU NGUMUMIN KALAU DENA ITU SUDAH RESMI JADI ---

" ENGGAK! APASIH KAK! BUBAR SEMUA BUBAR BUBARRR JANGAN DENGERIN DIA", usir Dena

" Nohkan san, dia cuman nipu kita. Heh, tiang! Siapa yang ngajarin lu nipu kita ha? Yang boleh nipu tuh cuman gue doang"

" Apasih siapa yang nipu gue ketiduran kok"

" Terus kenapa waktu gue bilang kita resmi jadi lu takut?"

" Ya, karena Kak Nael itu --

" Apa? Udah gak usah alesan. Kita dipanggil ke ruang BK buat ngurus kasus kemarin. Ayoo manis ikut sekarang juga biar kasus kita cepet selesai! Lu gamau apa kasus kita menemukan titik terang?"

" Loh kok marah? Yaudah ayooo"

"IHHHH KALIAN KENA KASUS APA KOK BERDUA DOANG KOK GUE BARU TAU", tanya Sandra heran

" Gausah mikir yang aneh aneh deh san gue tinggal dulu ya, i luv u!"

Belum sempat menarik nafas. Kak Nael sudah menyeretku lebih dulu. Nampaknya dia tergesa - gesa. Seharusnya kan gue yang harusnya agak shock karena gue murid baru dan langsung kena SP. Setelah perdebatan yang panjang dengan dia, akhirnya kami tiba di ruang BK.

" Selamat pagi, Bu"

Bu Shinta yang sedari tadi menunggu kehadiran kami terheran - heran karena Nael masih mencekal tangan gue.

" Darimana kalian?", tanya Bu Shinta

" Ini nih bu tadi saya mau laksanain mandat ibu tapi astaga bangunin doang 25 hari bu. Saya bisa keliling Indonesia sambil jalan kaki tuh bu. Noh, ilernya masih dimana - mana"

Penampilan gue udah bak gembel. Cewek secantik gue dijatohin harganya sama si kampet satu ini.

" Nael boong bu. Bercanda aja kita. Relax aja kita ya bu ya jangan galak - galak ibu cantikk"

" Saya mau kalian jelasin ke saya tentang keterlambatan kalian, dimulai dari Nael"

" Ya jadi begini bu, si Dena ini kan anak baru ya bu. Terus dia telat begitu. Terus dia malah ke warteg bu. Harusnya kan dia ke sekolah ya setidaknya menjelaskan kenapa dia terlambat, masih anak kecil disini juga udah bandel nih bu"

" ENGGA BU KAK NAEL BOONG! Jadi gini bu, pas saya telat itu karena ayah saya juga nganterin kakak saya yang baru mau masuk kuliah jadi kita kejebak macet karena mau nyambung kedua tempat berbeda. Tapi saya akhirnya telat. Terus saya liat ada anak cowok berseragam sama kayak saya jadi saya ke warteg bu"

" Saya sudah capek dengar penjelasan kalian yang bertele - tele dan nggak banget itu, nanti sekolah akan menghubungi orang tua kalian. Diharapkan besok orang tua kalian datang. Kalian boleh kembali ke kelas kalian masing - masing" , Bu Shinta mempersilahkan

Akhirnya, gue dan Nael kena surat peringatan. Baru dua hari gue masuk, gue udah kena kasus. Gangerti kenapa gue bisa sebobrok ini ya Tuhan. Pak Joseph dan Mamih Kirana pasti marah sama gue. Doain gue supaya gue ga dihukum dirumah ya guys! I love u!

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang