#1 Awal

146 13 0
                                    

Hai! Nama gue Dena Florentina, bisa dipanggil Flora atau Dena. Gue siswi kelas 10 SMA (baru banget) yang bisa dibilang lagi dalam masa insyaf dan ingin bertobat. Itu semua disebabkan oleh masa smp gue yang bisa dibilang agak kurang menyenangkan. Ya, gue harap waktu dapat menuntun gue kearah yang lebih baik lagi.

Mulai saat ini gue bakalan dikejar tugas tugas SMA yang membludak, fullday school, guru-guru yang killer-nya melebihi Adolf Hitler, atau mencoba menjadi siswi ambis yang udah mikirin snmptn, sbmptn, tes kedinasan dan masih banyak ujian - ujian yang akan menimpa diri gue. Hell no.

By the way, Gue berasal dari keluarga tentara yang hidupnya super duper teratur. Ya bayangin aja, selama hidup gue dari gue berbentuk zigot sampai gue nginjek umur 15 tahun gue hidup dan dididik secara militer. Lo bisa mati mendadak kayaknya kalo ga terbiasa sama cara didik dari keluarga Joseph ini. Ya, nama bokap gue Joseph, dan nyokap gue Kirana.

Jadi, Bapak Joseph ini ngelatih anak-anaknya secara semi-militer. Ya bayangin dong, gue bangun harus tepat waktu. Kalo ga tepat waktu push up 1 set. So, kalo gue telat sekolah, kalian tau lah alasannya apa.

Terus, gue juga anak kedua dari dua bersaudara. Kakak gue perempuan (Andini namanya) , jarak kita terpaut tiga tahun. Karena didikan bokap kita yang amat sangat mengeluarkan tenaga itu, kakak gue memutuskan untuk pindah haluan dengan strategi yang tepat.

Sekarang, kakak gue udah keterima kuliah di salah satu universitas di Indonesia. Naluri seorang TNI pasti pengen lah anaknya ada yang meneruskan pekerjaannya buat membela negara ini *asekkk*

Kira-kira ini gambarannya kak Andini waktu usianya baru menginjak 17 tahun dan debat kusir sama bokap

" Gak mau tahu ya yah, Dini cuman mau kuliah. Dini gak mau nerusin cita - cita ayah. Masa anak cantik begini ngelindungin negara"

" Loh, ada yang salah dengan melindungi negara? " , tanya ayah lugas.

" Ada lah.. aku perempuan. Itu pekerjaan laki - laki yah, tolong Dini yah, restuin Dini buat ga ke arah sana"

Ya kalian tahu sendirilah, kalo udah kayak begini, siapa lagi yang bakalan jadi korban?

Disamping itu, kak Andini udah jadi calon mahasiswi disalah satu universitas ternama di Jakarta. Ya pasti gue lah nantinya yang dikaitkan dengan harapan kedua orang tua gue ini. Lagipula, kalo misalkan takdir mengatakan "ya" , terus gue bisa apa?

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang