" Heh, kerjanya yang bener dong", ucap Rio ketus terhadap salah satu anggota OSIS yang sedang mengangkat barang guna keperluan classmeeting. Sebagai ketua pelaksana, Rio harus memastikan semua bagian dari acara ini lengkap agar acara ini dapat berjalan dengan lancar. Lalu, Rio melanjutkan pengecekan kinerja anak buahnya.
Rio berjalan menyusuri koridor demi koridor. Ia memerhatikan lingkungan disekitarnya yang cukup ramai. Sembari berjalan, Rio meminta salah satu anggotanya yang ia temui untuk ikut dia ke lapangan dalam sekolah untuk mengurus rentetan acara classmeeting. Lalu, mereka pun bergegas ke arah lapangan dalam.
" SEKARANG 11 IPA 3 LAWAN 11 IPA 1", kata presenter mengumumkan siapa yang akan bertanding di lapangan dalam untuk bermain futsal. Asal kalian ketahui, 11 IPA 1 adalah kelas Rio, dan kelas 11 IPA 3 adalah kelas Nael. Sudah ditebak, pasti akan ada perdebatan sengit sebelum sampai pasca pertandingan.
" YA KITA MULAI 2 MENIT LAGI", ucap wasit.
" El, calmdown! Kelas Rio gak ada apa apanya bre di banding kelas kita.", kata Owen berusaha mendamaikan suasana hati Nael yang dapat dilihat dari tampak wajahnya, sudah menaruh dendam tersendiri terhadap rival abadinya itu. Nael meneguk segelas air kemasan untuk menenangkan hatinya saat melihat wajah Rio. Lalu, pertandingan futsal antar kelas itu pun dimulai.
Rio tersenyum kecil sembari memamerkan wajahnya yang nampak seperti manusia bengis. Ia menganggap bahwa Nael tidak akan pernah menang melawan dirinya. Hal itu disebabkan oleh Nael yang tak akan pernah rela menyakiti Rio karena jantung Audy ada di dalam Rio. Wasit mulai meniupkan peluitnya pertanda pertandingan sudah dimulai.
Nael dan kawan - kawannya menggocek - gocek bola, mengopernya, lalu terjadilah goolll!. Satu point yang baru dicetak oleh Gerry membuat hati Rio menjadi dengki. Pertandingan ini dilanjutkan hingga babak satu telah usai, mereka diberi waktu selama lima menit. Sementara itu, Sandra dan teman segeng gue menyiapkan minuman untuk Nael CS. Diberinya satu botol air mineral untuk menghilangkan dahaga. Setelah beristirahat selama lima menit, pertandingan dilanjutkan kembali.
" YOO OPER YOOO!", kata salah satu pemain dari kelas Rio. Rio menghiraukan permintaan dari pemain tersebut, Ia tetap menggoceknya sendirian sampai gawang. Ia berusaha menendang ke arah gawang, namun tendangan kencangnya dipantulkan lagi oleh punggung Nael.
" Ck, tai lo!", gumam Rio.
Rio tetap saja menghiraukan permintaan dari teman - temannya yang meminta untuk diberi umpan. Namun, tetap saja dengan keegoisan dan keidealisannya, ia tetap berusaha sendirian untuk menggocek hingga ke arah gawang.
" Heh, lo lagi tanding futsal ya. Bukan olimpiade renang", Nael mengucapkan kalimat dan mengajukan jari telunjuknya menuju wajah Rio.
" Maksud lo apa?!", tanya Rio sambil mendorong Nael hingga terkapar di lantai. Teman - teman Nael pun membantunya untuk bangkit berdiri. Perdebatan sengit masih saja berjalan.
" Lo kalo ada dendam keluarin aja! Gue gak takut! Emang gak ada ahlak! "
" Pukul gua kalo bisa. Pukul! Bales! Berani lo sama gua?!", adu Rio ketus. Nael meneguk salivanya perlahan. Ingin rasanya ia memberi Rio sedikit pelajaran, tapi apa daya? Nael tidak tega. Dia pun tak berani menyentuh badan Rio sedikitpun. Ya, sedikit pun.
Ia mengingat dan menyadari bahwa jantung Audy ada di dalam tubuh Rio. Rio pun tersenyum picik dan memicingkan matanya.
" Gimana? Masih berani nonjok gue bang Nael?"
" SELESAI", teriak Nael kepada wasit dan ia pun berlalu meninggalkan pertandingan classmeeting. Teman - temannya mengikuti kepergian Nael. Rio akhirnya menghentikan pertandingan tesebut dan meminta panitia classmeeting untuk mengurus acara ini tanpanya.
* * * * *
" Halo?"
" Ih, kenapa San? tumben nelfon gue, gimana classmeeting hari ini? Lancar?"
Ya, gue dan Sandra sedang berada di dalam panggilan via telepon. Sandra menceritakan segala keluh kesah dan hancurnya classmeeting kali ini. Sudah kuduga, pertandingan ini tidak akan berjalan dengan lancer. Apalagi jika Rio dipertemukan dengan Nael, wah kacau!
" Terus, gimana lagi San?"
"Hm... yagitudeh Nael keburu tersulut emosi, Rio juga rese. Capek gue liat mereka berantem terus kayak tom and jerry! "
" Oooo wakacauu "
" Iya, kacau pars!"
* * * * *
Nael memasuki kelasnya dan menanggalkan baju nya dengan segera. Teman - temannya mengikuti kemana kakinya melangkah. Solidaritas tanpa batas adalah jargon mereka. Bagai anak ayam dengan induknya. Kemanapun kaki Nael melangkah pasti anak GODDAMN kerap mengikuti langkahnya.
Dennis menyalakan music menggunakan speaker mini yang biasa ia bawa ke kelas, Begitulah Dennis, tanpa alunan music hidupnya hampa, seperti mau mati. Marcell meneguk air mineral yang ia beli sebelum pertandingan classmeeting tadi dimulai, lalu menyambangi meja Aris yang sedang membuka laman social medianya.
" Ih, apatuh?", tanya Marcell yang kepo melihat laman social media Aris. Aris langsung menutup laman social medianya, yang mana ia sedang chattingan dengan seorang perempuan yang nampaknya tak asing bagi Marcell.
" Ini.."
" Siapa??"
"Yyaa Sandraa.."
" HAH GAK SALAH SANDRA MAU SAMA CETAKAN KUE PUTU KAYAK LO?!"
Teman -teman Aris menertawainya dengan serentak dan riang, hari ini Aris menjadi korban cacian teman - temannya. Nael yang tadinya terdiam juga ikut menertawainya, menurutnya relasi yang ada antara Sandra dan Aris tidak semestinya ada. Maksudnya, tidak layak ada, karena Nael kenal betul Sandra seperti apa dan Aris karakternya bagaimana.
" Sumpah sih Sandra lagi mabuk kayaknya", ucap Nael disertai cacian - cacian temannya yang berada di sebelahnya.
" Dari kapansih? Gue kira lo sama Anya, eh tau Taunya sama Sandra. Kacau sih..", timpal Marcell
" Dua minggu lalu, cuman gue gak cerita ke lo lo pada aja. Takut dicengin", jelas Aris
Akhirnya Aris menceritakan seluk beluk perjalanan cintanya dengan Sandra kepada teman - temannya. Ia menjelaskan dengan mimik wajah yang lumayan ekspresif sehingga menghantarkan tawa bagi teman - temannya yang mendengarkan cerita cintanya. Sementara itu, Rio berniat ,membalaskan dendamnya yang tak kunjung padam kepada Nael. Entah, mengapa dendam masa lalunya masih saja timbul, padahal kasus itu sudah lama terjadi dan Audy pun sudah tenang di surga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEMA
Novela JuvenilDena adalah seorang siswi baru Sekolah Menengah Atas yang mencoba meluapkan kekesalannya karena menghadapi berbagai macam problema yang ada dihidupnya. Kalo kalian semua mau tahu problema apa saja yang dialami Dena , Ikuti terus cerita Dena yaaa! Ja...