#8 THE NAELS

23 5 0
                                    

" Ayo masuk ke mobil, udah mau hujan nih", celoteh Kak Dini

"Ayo, San masukkk", ajak gue kepada Sandra untuk segera memasukki mobil

Sementara itu, di tangga kantin belakang. Nael dan kawan - kawannya berkumpul untuk berbincang mengenai Rio yang selalu mencari masalah terhadap Nael. Entah apa alasannya, mereka membahas dan merencanakan suatu strategi pula untuk membuat Rio kalah telak.

" Gimana nih cuy? Enaknya ketos tengil ini diapain biar sadar?", tanya Owen kepada para temannya

"Gue masih gak ngerti. Apa yang harus dia perebutkan. Dia udah ambil Audy dari gue. Audy lebih milih dia daripada gue. Gue udah rela. Tapi kenapa dia sebrengsek ini", ungkap Nael

" Audy udah tenang di surga. Ga sepatutnya kita bahas Audy disini", balas Darren

" Setelah apa yang udah dia lakuin ke Audy. Gue gak akan biarin Dena diperlakukan sama", pungkas Nael

" Kita harus atur strategi biar Dena gak komunikasi ke Rio.", usul Dennis

" Gue udah cari temen buat mereka jadi satu geng. Seenggaknya mereka pergi rame - rame", jawab Nael

"Ide lu bodoh dah. Lu kira Dena se-ansos apa sampe sampe lu cariin temen?", ucap Darren sambil terkekeh mendengar jawaban Nael

" Ya abisan mau berdua aja susah. Sandra berdua mulu sama dia. Guenya kapan?", tanya Nael

"MAKANYA JADIAN!!!" , ucap teman - temannya serentak

" El, sumpah deh. Banyak banget cewek yang suka sama lo disekolah ini. Tapi kenapa gak ada satu pun yang lo ladenin sih?", tanya Darren

" Gak ada yang seindah Audy."

Pembicaraan mereka masih berlanjut hingga sang surya tenggelam. Menurut Nael, sosok 'Audy' lebih dari indah. Gak bisa dipungkiri lagi, masa lalu Nael bersama Rio dan Audy pasti rumit. Dari situlah, gue dan Sandra juga ikut menyusun strategi tanpa ada satu orang pun yang boleh mengetahuinya.

* * * * *

📍 Rumah Dena

" Permisiii.. mahhh ..." , ucap kak Dini

" Eh anak mamah pulang, loh tumben jemput adeknya?" , sahut mamkir

" Ini si manja minta dijem--

" Enggak mah, bentar lagi kan mau hujan terus juga aku bawa temen aku", gue memotong ucapan Kak Dini

" Hai tante, saya Sandra. Sekelas sama Dena", Sandra memperkenalkan diri sambil mencium tangan mamkir

" Ohiya, Sandra. Saya mamanya Dena. Panggi aja Mama Kirana. Kalo mau tambah akrab panggil aja mamkir, Nael juga manggilnya begitu soalnya" , cerita mamkir

" Mah, Dena bawa Sandra ke kamar dulu yaa. Soalnya kita mau kerjain pr bareng juga diatas"

"Oke, nanti kalo mau cemilan atau apa bilang ya"

Gue dan Sandra segera menaikki tangga menuju kamar gue yang berada di atas. Kami berbohong pada mamkir, sebenarnya kita gak ada project apapun dari sekolah. Tapi, kita cuman pengen cerita aja.

" Astaga akhirnyaaaa" , gue membaringkan tubuh gue diatas kasur karena badan gue pegel semua

" Ini seriusan kamar lo?"
" Gak salah? Poster bon jovi? Guns n roses? Harley Davidson? "
"POSTER CHEF JUNAAAAAA???!!!!"

" gak usah lebay deh. Iya iya kamar gue angker item semua gak kayak kamar lo", ucap gue sambil menghela nafas

" tapi kenapa ada chef juna?"

PROBLEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang