Prolog

1.3K 324 417
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
Jangan lupa vote dan komen nya terimakasih^^
.
.

~~~
H

ari ini adalah hari pertama Nando masuk di SMA Abrisam's, walaupun dia cucu dari pemilik sekolah, tapi dia tidak pernah telat. karena dari kecil orangtuanya selalu mengajarkan disiplin ke Nando.

"Nan, sarapan dulu," suruh Mina.

"Iya bu," ujar Nando.

"Ini hari pertama kamu sekolah yaa?" tanya Adhitama.

Mina mengambilkan roti untuk suaminya dan untuk dirinya.

"Iya yah."

"Ingat! Jangan sembarangan masuk ke ruangan gelap! Mau dimana pun itu! Kamu punya phobia! Dan satu lagi kamu punya penyakit Post Traumatic Strees Disorder!" tegas Adhitama.

Post Traumatic Strees Disorder (PTSD) atau gangguan setres pascatrauma adalah gangguan mental yang setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan.

"Iya yah," ujar Nando sambil mengambil rotinya.

"Kamu mau bareng sama ayah ke sekolah?" tawar Adhitama.

"Enggak usah yah, Nando pake motor aja," jawab Nando.

Nando melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju SMA Abrisam's.

Nando memarkirkan motornya, lalu segera ke ruang guru untuk menanyakan keberadaan kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini ibu mau memperkenalkan anak baru dari Swiss, Nando perkenalkan dirimu," suruh Austin.

Ketika Nando memasuki kelas XI IPS 2, banyak sepasang mata yang melihat ke arahnya seperti sedang memuji tapi mata Nando hanya tertuju kepada satu gadis yang berambut hitam pekat.

"Kok kayak Dara yaa?" tanya batin Nando.
"Kok muka nya gak asing yaa?" tanya batin Della.

"Hai perkenalkan gue Reynando Abrisam panggil aja Nando, gue dari Swiss. Salam kenal yaa," ujar Nando memperkenalkan diri.

"Wihhh cogan baruu."

"Gilaa, gue harus dapet nomornya nih."

"Nomor lo berapa nan??"

"Aw, tatapan mu bang."

"Diam! Nando, kamu duduk di sebelah Aksa yaa."
"Iya Bu terima kasih."

"Aksa acungkan tanganmu!" Suruh Austin.

Aksa mengacungkan tangan nya, untuk mempermudah Nando menemukannya.

Nando & Della [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang