Chapter 36

157 23 208
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya terimakasih^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
Jangan lupa vote dan komen nya terimakasih^^
.
.

~~~

"Del, bangun. Udah sampai." Nenek Hasni membangunkan cucunya.

Della tidak kunjung bangun, padahal kereta sudah berhenti dan semua penumpang sudah turun.

"Della!! Bangun!!!" Nenek Hasni membangunkan cucunya lagi, sambil menggoyangkan tubuh Della.

Perlahan, Della membuka matanya dan bertanya, "nek? Papah sama Nando mana nek?"

"Nggak tau nenek, kita aja baru sampai di Jakarta."

"Nek, tau nggak nek? Tadi aku mimpi papah sama Nando meninggal nek, mimpinya kayak nyata gitu nek," ujar Della dengan kening yang masih berkeringat.

"Hus. Berdoa aja, semoga mereka sehat selalu."

Della dan nenek Hasni turun dari kereta dan menaiki angkot menuju rumah papahnya.

"Ayo, nek. Kita naik angkot." Della memegang tangan nenek tua itu dan menuntunnya masuk ke dalam angkot.

Senyum nenek Hasni merekah saat melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi dari dalam angkot.

"Ya ampun cu, bagus banget."

"Iya nek, itu namanya hotel."

"Nenek bisa nginap disitu dong?" Setahunya hotel itu tempat orang untuk menginap.

"Bisa kok nek, nanti kapan-kapan Della ajak nenek nginap di hotel. Gimana?" usul Della.

"Boleh cu."

🍃🍃🍃

Ketika mendapat kabar bahwa ibunya sakit, Nando segera mengemas barang-barang nya lalu ia pamit kepada paman dan bibinya. Paman dan bibinya itu mengantarnya sampai depan bandara saja, karena pengantar tidak boleh masuk ke dalam bandara.

Lalu Nando masuk ke dalam bandara yang luas itu, ia duduk menunggu pesawat jurusan Indonesia datang ke bandara China ini.

Ting.

Satu pesan masuk dari ponsel Nando. Ia segera membukanya dan membaca pesan dari abangnya, Rezvan.

Bang repa
Besok kalau lo udah sampai di indo langsung ke rumah Della aja! Ibu lagi sakit terus ayah pengen marah-marah ke ortunya Della besok. Gue bingung gimana cara misahinnya.

Nando pun membalas pesan dari abangnya. Ia heran mengapa ayahnya itu marah-marah ke orangtuanya Della? Padahal ia dan Della sudah berpisah sejak setahun yang lalu.

Nando & Della [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang