"Hai minna"
.
.
.
.
.
Sarada dan yang lainnya pun menoleh. Dan orang yang menyapa mereka adalah..
Sumire.
"Yoo inchou, kemana saja kau. Kita sedang membahas sesuatu disini" ucap Inojin.
"Sesuatu? Apa itu?" tanyanya.
"Kami sedang membahas acara yang akan kita lakukan saat pulang sekolah nanti." ucap Inojin. "Kau tau kan?"
"Tentu saja aku ingat, aku juga akan ikut" ucap Sumire ramah.
"Hee, inchou juga tau? Katakan padaku ada apa ini?"
"Nanti juga Boruto kun akan tau sendiri." ucap Sumire. Gadis itu terus menatap Boruto sembari tersenyum.
"Etto, bagaimana hari harimu kemarin? Apakah menyenangkan?" tanya Sumire malu malu.
Pertanyaan itu mengalihkan pandangan Sarada, diam diam ia mendengar pembicaraan mereka.
"Biasa saja. Tapi kau tau, aku benar benar merindukan sekolah ttebasa. Aku sangat merindukan makanan di kantin, aku merindukan kejailanku kepada Shino sensei, dan aku merindukan atap sekolah ttebasa" ucap Boruto bersemangat.
"Benarkah? Boruto kun benar benar.."
Sarada melirik Boruto, ia melihat pemuda itu begitu menikmati obrolannya bersama gadis tersebut.
Dalam hatinya Sarada bertanya tanya,
Dia terlihat senang?Dadanya terasa sakit. Suasana yang awalnya terasa biasa saja berubah menjadi sedikit suram. Namun ia segera menepis semua pikiran buruknya tersebut.
Wajarkan, mereka itu teman.
"Hei, sudah bel, ayo ke kelas" ajak Sarada kepada teman temannya.
"Oh ya kau benar, ayo.."
.
.
.
Setelah bel sekolah, semua sudah siap dengan rencananya. Boruto sangat penasaran mengapa dia di perlakukan aneh seperti ini. Kedua matanya di tutupi menggunakan kain. Dan berjalan pun ia di tuntun oleh Sarada.
"Sebenarnya ada apa ttebasa? Kenapa aku harus diperlakukan seperti ini?" tanya Boruto yang saat ini sedang bertanya tanya.
"Sudahlah.. Yang penting sekarang kau diam dan menurut. Paham ?" titah Sarada.
"Hai' Hai'" ucap Boruto pasrah.
Saat sudah sampai di tempat tujuan, kain yang di tutup di kedua mata Boruto di lepaskan. Betapa terkejutnya pemuda itu ketika melihat atap sekolah yang biasa ia jadikan tempat tongkrongan menjadi sebuah tempat pesta kecil kecilan dan ada tulisan ucapan selamat datang untuknya.
"Ini.. Untukku?" tanya Boruto tak percaya.
"Tentu saja, kami akan merayakan kedatanganmu" ucap Inojin.
Mereka semua mengucapkan selamat datang pada Boruto.
"Arigato minna, aku sangat senang tebasa"
"Jangan berterimakasih pada kami. Berterimakasihlah pada Sarada" ucap ChouChou.
"EH?? W-Watashi?!" ucap Sarada kaget saat sedang mengambil kue di meja.
"Karena dia yang merencanakan semua ini, kami hanya membantunya sedikit" ucap Shikadai.
"Kalian terlalu berlebihan. Ini semua adalah rencana kita dan usaha kita untuk Boruto. Jadi, bukan aku saja yang melakukannya oke" ucap Sarada mengelak.
Ketika mendengar ucapan Sarada, entah mengapa hati Boruto terasa senang, Sarada melakukan ini untuknya. Sudut bibir Boruto terangkat sedikit membentuk sebuah senyuman.
Ah, dia ini..
"Kau selalu saja merendah, Sarada" ucap Iwabe.
"Sudahlah. Lebih baik kita rayakan sekarang" ucap Sarada bersemangat.
"AYO!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...