Ini cerita Boruto selama dua minggu saat berdiaman dengan Sarada.
.
.
.
Tiga hari setelah hari dimana Boruto bertengkar dengan Sarada, Boruto terlihat sangat pendiam. Ia tidak bertingkah seperti biasanya.
Kini, Boruto memandang malas pada makanan yang baru saja ia pesan. Sorot matanya menyiratkan ketidakseleraan pada makanan yang sudah menjadi makanan kesukaannya tersebut.
"Boruto kun, kenapa kau tidak memakan hamburgermu?" tanya seorang gadis violet yang duduk dihadapannya.
"Entah kenapa, aku seperti kehilangan selera untuk memakan hamburger ini ttebasa" ucapnya.
Gadis violet itu sedikit terkejut, "Tidak biasanya kau seperti itu." ucap Sumire.
Ya, Boruto dan Sumire saat ini sedang berada di kedai hamburger langganan Boruto. Karena selama di sekolah tadi pemuda itu tidak makan sama sekali, maka dari itu Sumire mengajaknya kesini.
Sumire memakan hamburger miliknya, sesekali ia melirik kearah pemuda tersebut, berharap pemuda itu juga melihatnya.
"Ada saus didekat bibirmu" ucap Boruto.
Sumire pun terkejut. Ternyata..dia melihatnya.
"Eh? Benarkah? Kau melihatnya? " tanyanya malu.
Boruto mengangguk, ia segera mengambil tissue yang ada di meja.
Melihat itu, gadis violet tersebut menjadi salah tingkah.
'Apakah dia akan membersihkannya?'
"Ini, bersihkan dengan ini"
"Eh?"
"Kebetulan aku tidak sengaja melihat ada saus yang tertinggal dibibirmu, dan kau yang harus membersihkannya sendiri, iIni" ucapnya sembari memberi tissue tersebut kepada Sumire.
Ia mengambil tissue tersebut, "Aa.. Arigattou"
Sumire merutuki dirinya sendiri karena sudah berfikiran yang tidak tidak, ia malu sudah salah tingkah dihadapan sulung Uzumaki tersebut.
Saat Sumire sedang merutuki kesalahtingkahannya, Boruto hanya memandang keluar jendela kaca transparan yang ada di sampingnya tanpa melihat orang yang ada didepannya sama sekali.
'Saat ini, dia dimana ya?'
'Dia benar benar mendiamiku ttebasa, apakah dia benar benar marah saat kejadian waktu itu? Tetapi aku benar benar tidak..'
?!!
Boruto terkejut saat melihat orang yang sangat ia kenal tepat di depan matanya.
"Ah, itu Sarada san dan Shikadai kun" ucap Sumire yang ternyata juga melihat kearah luar jendela.
Boruto terpaku melihat Sarada bersama pemuda berambut nanas tersebut. Hatinya tiba tiba terasa panas dan berkecamuk. Hingga tak sadar, ia mengepalkan tangannya kuat kuat. Melihat itu, Sumire pun segera mengalihkan suasana.
"Baru kali ini aku melihat Sarada san bersama dengan Shikadai kun. Apa kau juga baru melihatnya?"
Sedangkan yang ingin diajak berbicara hanya diam saja. Ia masih melihat kearah dua temannya yang sedang berbincang diluar sana. Mereka tidak menyadari kalau ada seseorang yang melihatnya dengan penuh keirian disini.
"Mereka cocok. Ya kan, Boruto kun?"
"Ha?!" Boruto terkejut mendengar ucapan Sumire.
"E-eh, a-ada apa Boruto kun?" tanyanya kaget melihat ekspresi tidak biasa dari Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...