Chapter 22

1.5K 126 41
                                    

Seperti biasa, pemuda itu selalu mengantar Sarada pulang ke rumah. Tak lama Boruto dan Sarada sudah tiba di depan rumah keluarga bermarga Uchiha tersebut.

"Arigatou Boruto" Sarada tersenyum tipis menatap wajah tampan Boruto. Pemuda itu tersenyum lebar karena senang akhirnya sahabatnya itu kembali ceria.

"Eh, T-Tunggu!" ucap Sarada.

"Tadi kau datang menemuiku di taman, lalu bagaimana dengan inchou? Kau meninggalkannya sendiri?" tanya Sarada. Gadis itu bukannya mencemaskan dirinya sendiri, tetapi malah mencemaskan gadis itu. Gadis yang ia anggap sebagai rivalnya dalam merebut hati Boruto.

"Aku sudah bilang padanya kalau aku tidak akan kembali saat aku pergi. Lagipula pasti dia bisa pulang sendiri ttebasa"

"Apa dia tidak marah padamu? Kalau dia tau kau menemuiku, maka kau..-"

"Tidak, tenang saja." ucapnya.
"Kalau begitu aku pulang dulu"

"Baiklah"
"H-hati hati" ucap Sarada. Ia terus memperhatikan Boruto yang mulai menghilang dari pandangannya.

'Sesuatu yang bisa kau lihat dari dekat perlahan akan menghilang saat dia mencoba pergi'

Seperti cahaya lilin. Ia akan menghilang saat keberadaannya tidak lagi di inginkan. Ia akan ditiup, dan hilanglah keberadaannya.

























Terlihat mirip seperti dirinya.

.

.

.

Esoknya, Boruto datang ke rumah Sarada seperti biasa. Ia pun sudah mengatakan pada Sarada lewat pesan di ponselnya. Dan Sarada setuju saja jika ia ingin datang kemari.

"Boruto"
"Ayo berangkat"

Mereka berjalan melewati jalan yang biasa mereka lewati. Banyak murid murid KHS yang juga melewati jalan itu. Dan disaat itu mereka bertemu Sumire.

Gadis itu terlihat seperti menunggu seseorang. Dipanggilnya ia dari jauh oleh Boruto.

"Inchou!"

Gadis itu menoleh, dan ia tersenyum lebar saat orang yang ia tunggu telah tiba.

"Boruto kun!" ucapnya melambai lambaikan tangan. Sarada seketika ingin kabur saja, takut takut kalau terjadi sesuatu yang merusak suasana hatinya lagi.

'Tidak! Tenanglah Sarada, dia itu rivalmu. Bersikap santailah..'

"Ah, Sarada san!"
"Ohayo" ucapnya ramah.

"Ohayo" ucap Boruto. Sarada pun membalas ucapan Sumire.

"Sedang apa kau disini..inchou?" tanya Sarada dengan senyumannya yang sedikit kaku.

"Etto.. Sebenarnya aku menunggu kalian" ucap Sumire.

"Kita?" tanya Sarada bingung.

"Hai', kita tidak pernah berangkat sekolah bersama kan? Biasanya kalian selalu bersama Shikadai kun dan yang lain." ucapnya.

"Kau juga, biasanya hanya bersama Wasabi dan Namida, inchou" ucap Boruto.

"Akhir akhir ini Wasabi dan Namida terlihat sedang banyak pikiran. Aku pikir jika aku tidak menggangunya, mereka akan memiliki banyak waktu untuk menenangkan dirinya bersama"

"Souka.." ucap Boruto dan Sarada.

"Ne Boruto kun, apa kau masih lelah? Kemarin kau telah berjuang keras bukan" tanya Sumire.

Tomodachi To Ai no Kizuna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang