Chapter 28

1.3K 139 108
                                    

"Bolehkah aku mengajak dia pergi sebentar?" tiba tiba suara asing itu merasuki indera pendengaran mereka. Ketika mereka semua menoleh dan, mereka mendapatkan seorang pemuda berambut hitam sedang menatap kearah mereka dengan wajah datar.

"Siapa?" tanya ChouChou.

"Aku ingin mengajak Sarada san pergi. Apa kalian keberatan?" tanyanya dengan suara datar. Shinki menatap mereka semua, terutama pada sulung Uzumaki. Pemuda berambut kuning itupun menatapnya. Perasaan tak suka menyelimuti dirinya.

"Oh, bukankah kau yang kemarin?" tanya Shinki.

"Ada apa? Masih tidak terima yang kemarin?"

"Aku sudah melupakannya"

"Lalu apa urusanmu dengan Sarada?" tanya Boruto.

"Bukan urusanmu"

"Lebih baik kau pergi dari sini, aku benar benar tidak ingin melihatmu ttebasa"

"Aku akan pergi dengan Sarada san"

!!!

Boruto langsung mencengkram kerah baju Shinki, teman temannya pun terkejut dengan apa yang dilakukan Boruto, termasuk Sarada. Namun disaat itu pun Shinki masih bersikap tenang.

"Bisa kau lepaskan tanganmu dari bajuku? Kau membuat bajuku lecak"


Boruto terdiam sesaat, "Terserah apa katamu, tapi aku benar benar tidak mau melihatmu lagi" Boruto pun melepaskan cengkramannya dan pergi begitu saja.

Boruto yang pergi begitu saja tentu membuat Sarada bingung, Sumire yang sedari tadi terlihat pada Boruto pun ingin mengejarnya. Namun, ChouChou menahannya.


"Biarkan Sarad saja yang menemuinya, ini berhubungan dengannya, tidak denganmu"

Sumire terdiam, mungkin benar yang dikatakan ChouChou, ia hanya diam tak berkutik.


"Shinki, aku harus menemui Boruto dulu, aku akan langsung menemuimu" ucap Sarada.

Shinki hanya mengangguk, "Aku tunggu ditempat biasa"

Saradamengangguk dan segera berlari menemui Boruto.


"Aku akan kembali ke kelas duluan" ucap Sumire.

"Aku akan menemanimu inchou" ucap Inojin, lalu disusul Denki, Iwabe dan Metal.


Ditepat itu tersisa Shikadai dan ChouChou.

"Kau ini siapa Sarada?" tanya ChouChou.

Shinki hanya menatap gadis itu dengan wajah datar.

"Aku tidak tau apa hubunganmu dengan Sarada, tetapi bersikap sopanlah kepada orang yang baru kau temui" ucap Shikadai.

"Hei, jawab aku!"

"Bukan urusan kalian" Shinki pun pergi meninggalkan Shikadai dan ChouChou disana.

.

.

.

Sedangkan di tempat Sarada berada.

Sarada sedang mengejar Boruto yang tadi pergi dengan tiba tiba. Ia mencari cari keberadaan pemuda tersebut. Dan ia tau, pasti ia berada di tempat itu.

Sarada sangat letih menaiki anak tangga. Karena ia berlarian membuat nafasnya terengah engah.

'Sudah kuduga, dia disini' batinnya.

Sarada melangkah menghampiri Boruto yang membelakanginya. Ia sedikit gugup saat disana hanya ada mereka berdua.

"B-Boruto.."

Boruto pun menoleh

"Oh, Sarada ya. Kukira siapa" ucapnya. Lalu menatap kedepan lagi.

"Apa aku mengganggu?" tanya Sarada.

"Tidak" ucapnya.

Sejenak mereka saling diam.

"Sarada, dia itu siapa?"

Sarada menoleh, mengerti dengan apa yang di pertanyakan oleh Boruto.

"Shinki"
"Dia temanku."

"Sejak kapan kau mengenalnya?"

"Saat olimpiade tahun lalu."

"S-souka.." ucapnya.

"Ada apa? Tadi kau terlihat tidak suka saat dia datang. Apa kau mengenalnya?"

"Tidak. Aku tidak mengenalnya. Tapi aku pernah bertemu dengannya. Anak sialan itu membuatku kesal"

"Are, memangnya apa yang dia lakukan padamu?"

Seketika Boruto teringat dengan kejadian waktu itu.

"Tidak, bukan apa apa" ucapnya sembari terkekeh.


Sarada terdiam, ia bingung kenapa Boruto tiba tiba bersikap seperti itu. Padahal Shinki hanya sebatas kenalan saja. Mengapa sampai marah seperti itu?

Apa Boruto menyukainya? Ah, Sarada tidak mau salah sangka. Mana mungkin Boruto menyukainya. Pikirnya.


Tapi..jika kukatakan, aku mungkin akan tau.


Sekaranglah kesempatannya.


Katakan atau tidak sama sekali!


"Boruto!"
"Sarada!"


?!!!

Mereka berdua sama sama terkejut karena mereka bicara bersamaan. Kedua mata mereka saling bertatapan.


'Sial, kenapa harus bersamaan seperti ini ttebasa?!'


"A-apa yang ingin kau katakan, Sarada?" tanya Boruto. Ia tetlihat gugup.

"T-tidak. K-kau saja yang duluan. Apa yang ingin kau katakan?" tanyanya.

Pemuda itu merasa canggung seketika. Perasaan gugup itu masih luput dari tubuhnya.

"Kau tau, sebenarnya aku ingin mengatakan ini padamu. Aku.."




"Boruto kun!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Segini dulu buat chapter 28. Next chapter aku update besok yaa ^^

Makasih buat yang udah baca, vote, dan komen ^^

Aku samyang kalian 💕

Tomodachi To Ai no Kizuna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang