Hari hari berjalan cepat. Sejak kejadian itu, Boruto dan Sarada tidak pernah berbicara. Bahkan sudah hampir dua minggu mereka seperti itu. Dan itu tentu membuat teman temannya kebingungan.
"Sarada, cobalah untuk berbicara lagi padanya. Kau tau, sudah dua minggu ini kau berdiaman seperti ini dengannya" ucap ChouChou. ChouChou sudah mengetahui apa yang terjadi pada sahabatnya dan Boruto. Ia pun merasa bersalah karena dia turut membantu. Gadis itu semakin khawatir melihat sahabatnya yang tiba tiba menjadi dingin.
"Aku tidak peduli"
"Kau harus berbicara padanya Sarada. Apa kau ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut?"
"Sudah kubilangkan, tolong lupakan saja. Lagipula dia tidak akan mempercayaiku" ucap Sarada.
"Dan aku sudah ditolak, aku sudah tidak peduli"
"Sungguh, aku benar benar tidak peduli lagi"
Sedangkan dari meja belakang, seorang gadis menatap dua bersahabat itu dari jauh.
Atap sekolah..
Mitsuki, Shikadai, Inojin dan yang lain sangat bingung dengan Boruto yang sekarang ini lebih banyak diam. Wajahnya terlihat sangat murung, tidak bersemangat seperti Boruto yang biasanya.
"Hei Boruto, ada apa denganmu?" tanya Mitsuki yang berada disebelah Boruto.
Boruto menoleh, "Apa maksudmu?"
"Akhir akhir ini kau bertingkah aneh. Kau sering melamun dan tidak mendengarkan kita saat berbicara denganmu."
"Ah, maaf. Tapi aku baik baik saja ttebasa. Kalian tidak perlu sampai khawatir seperti itu padaku" ucapnya diiringi dengan tawanya yang terdengar dipaksakan. Sementara itu, teman temannya saling bertatap tatapan bingung.
.
.
.
Pulang sekolah..
Sarada melangkahkan kakinya menyusuri jalan pulang. Gadis itu pulang sendiri karena ChouChou ada janji dengan temannya dari kelas lain. Gadis itu merasa bosan, biasanya akan selalu ada ChouChou yang memulai obrolan disepanjang perjalanan pulang mereka dan Sarada yang mendengarkan. Tapi, sahabatnya itu sedang tidak ada saat ini. Dan tiba tiba dia teringat.
Ah, aku teringat olehnya.
Gadis berkacamata itu tiba tiba teringat oleh sosok pemuda bersurai kuning yang saat ini sedang ia rindukan keberadaannya.
'Jika saat itu tidak terjadi, pasti saat ini kita sedang pulang bersama. Iya kan?'
'Tapi..bisa saja dia bersama inchou kan? Tentu saja! Dia kan pacarnya'
'Hah.. Semua ini sangat membingungkan.'
"Yoo Sarada" panggil seseorang dari belakang.Sarada pun menoleh,
"Oh, kau rupanya"
"Kau pulang sendiri? Dimana sahabat pecinta keripik kentangmu itu?" tanyanya.
"Dia sedang ada urusan dengan temannya."
"Dan kau sendiri, kenapa tidak pulang bersama dengan teman temanmu, Shikadai?"Pemuda bernama Shikadai itu menghela nafas panjang, tangannya masuk kedalam saku celananya.
"Aku ingin menemuimu"
"Eh? Menemuiku?"
"Aku ingin membicarakan tentang Boruto"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...