Chapter 36

1.6K 161 147
                                    

"Boruto kun, kau..mencintai Sarada chan kan?"

.

.

.

.

.

Boruto terbelalak kaget mendengar pertanyaan dari gadis violet itu. Ia menatap gadis itu penuh tanda tanya.

Gadis itu tersenyum dan terkekeh pelan.

"Kalau kau diam, berarti aku benar" ucapnya menyimpulkan.

Ia menghela nafas, "Lalu kenapa?"

"Kau..kau harus mengatakannya"

"A-apa maksudmu?"

"Apa.. Apa Sarada tidak pernah mengatakan sesuatu padamu? Seperti..mengungkapkan perasaannya?" tanya Sumire hati hati takut pemuda itu tersinggung.

Boruto terdiam sejenak. Ia ingat, Sarada pernah mengatakan sesuatu padanya.

'Sangat sakit saat melihat sesuatu yang sangat kau harapkan dicuri oleh orang lain'

'Memangnya kau pikir kau mengetahui segalanya tentangku?! Tidak! Kau tidak tau! Bahkan kau pun tidak tau kalau aku mencintaimu! Kau tidak tau!!!'

Tetapi..apa dia harus memberitahu pada Sumire?

Boruto memejamkan matanya sejenak. Terasa pusing sekali saat ia menghadapi posisi seperti ini.

"Kenapa kau memaksaku begitu? Bukankah kau ingin agar aku berpisah dengan Sarada? Lalu kenapa sekarang memohon mohon agar aku mengatakan itu padanya?" tanyanya sedikit sarkastik.

"Sudah kubilangkan. Aku..aku tidak ingin menyesali lagi perbuatanku untuk yang kedua kalinya." ucapnya sendu. Ia tidak tau harus berkata apalagi selain itu.

Penyesalan memang selalu datang terakhir.

Gadis itu pun menyesali perbuatannya. Dia terlalu terobsesi dengan tingginya ego hingga lupa akan kesadaran yang jauh berada dibawah.

"Maka dari itu kau harus mengatakannya"

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jika kau tidak ingin memakan dango itu, lebih baik untukku saja" ucap ChouChou pada gadis berkacamata yang ada dihadapannya. Membuat gadis itu terlonjak kaget dan tersadar dari lamunannya.

"Ah, maaf." ucap Sarada lesu. Kedua gadis ini berada di sebuah kedai dango. Mereka biasa kesana setiap akhir pekan. Dan ya, sekarang adalah akhir pekan. (Ini tuh di skip beberapa hari kemudian gitu yaa ceritanya).

Melihat Sarada seperti itu tentu membuat ChouChou sedih. Ia tau kalau akhir akhir ini Sarada selalu murung karena tidak mendapatkan pencerahan sama sekali dalam misi balas budinya. Bahkan ia hampir frustasi.

"Sarada.." lirihnya pelan.

Sedangkan gadis itu hanya diam dengan otaknya yang terus berfikir.

Gadis itu kehabisan ide. Otak encernya itu tiba tiba tidak bisa berfikir dengan jernih untuk memikirkan hal yang biasanya sangat mudah untuk dilakukan oleh Sarada.

'Kami sama, bantulah aku. Berikan aku jalan' batinnya.

Tiba tiba, memori kenangannya saat bersama Boruto muncul dibenaknya. Ia teringat oleh sosok pemuda bersurai kuning tersebut. Ia teringat bagaimana awal ia bisa berteman dengannya, bagaimana ia bisa berinteraksi dengan aktifnya pemuda tersebut, menjalani hari hari bersama hingga pada akhirnya gadis itu menyukainya. Sarada sadar, ia sadar kenapa ia selalu gagal mencari ribuan cara. Karena hatinya selalu menolak dengan keras saat pikirannya tidak satu dengan hatinya, hatinya menolak saat ia ingin menyatukan seseorang yang ia cintai dengan orang lain. Pikirannya seakan buta oleh janji yang ia buat tanpa berfikir bagaimana kata hatinya.

Tomodachi To Ai no Kizuna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang