Malam itu Naruto sudah meminta izin kepada Sakura dan Sasuke. Mereka tidak mempermasalahkan jika Sarada ingin menghabiskan akhir pekannya untuk bermain bersama keluarga Boruto. Justru mereka menyetujuinya dengan senang hati. Dan mereka senang kalau Sarada bisa dekat dengan keluarga dari sahabat mereka. Dan sebenarnya baik Sasuke dan Sakura merasa sedih, sebagai orang tua mereka tidak mepunyai waktu untuk menghabiskan hari hari bersama putrinya.
.
.
"Apa kau sedang berkemas?" tanya Sakura dari balik pintu.
"Ya, aku menyiapkan apa yang akan kubawa nanti" ucap Sarada. Padahal ia tau kalau besok hanya pergi ke tempat bermain, tapi ia terlalu niat untuk menyiapkan segalanya agar tidak ada yang tertinggal.
"Aku tidak ingin ada yang tertinggal"
"Baiklah kalau begitu." ujarnya.
"Sarada, maaf ya karena mama dan papa tidak ada waktu untuk bersamamu." ucapnya sedih."Tak apa, aku juga mengerti kalau kalian sangat bekerja keras untukku"
"Arigatou! Kau sangat pengertian Sarada" ucap Sakura. "Hm..ada yang ingin kutanyakan padamu"
"Apa?"
"Bagaimana hubunganmu dengan Boruto?"
Srtrrr. (Suara resleting tas)
"Aaa.. Etto.. Baik." ucapnya gugup.
"Bahkan tadi ia mengantarku pulang" ucapnya yang tiba tiba menjadi malu malu(?)"Hee benarkah? Sangat menyenangkan sekali ya" ucap Sakura penuh antusias.
"Apa kalian punya hubungan khusus?"
"Punya, hubungan persahabatan" ucapnya.
"Aku tau, tapi bukan itu yang ku maksud. Kau ini tidak peka ya, yang kumaksud itu.."
"Mama tau, Boruto akan mengikuti lomba olahraga loh!" sela Sarada.
"Eh?"
"Benarkah? Itu bagus. Apa kau tidak ikut juga?""Sebenarnya aku juga dipilih ikut Olimpiade. Jadi, bagaimana menurut mama?"
"Jadilah juara, Sarada!"
.
.
.
06.00
Sarada saat ini sedang berjogging. Itulah kegiatan di pagi harinya ketika libur sekolah."Kurasa satu keliling lagi cukup" batinnya.
!!!!
Ia melihat seseorang di depannya sedang duduk sembari meminum minuman botolnya. Sarada tau siapa dia, tetapi ia tidak mencoba menyapanya duluan hingga akhirnya gadis ungu itulah yang memanggilnya duluan."Sarada!"
Gadis itu menoleh. "Oh, inchou ternyata"
Gadis berkhas violet itu berjalan menghampiri Sarada, "Apa kau sedang jogging?" tanyanya ramah.
"Ya, seperti yang kau lihat" ucapnya.
"Hmmm.. Apakah aku boleh ikut jogging bersamamu? Kau sendiri bukan?"
Sarada terdiam dan berfikir.
'Aku ingin saja. Tetapi waktuku tidak banyak' batinnya."Sarada ?" panggilnya lagi.
"Gomen ne inchou, bukannya aku tidak mau. Tetapi aku sudah jogging sejak tadi. Dan sekarang aku ingin pulang ke rumah. Mungkin lain kali saja. Dan lagipula aku sedang buru buru" ucap Sarada.
"Buru buru kenapa?"
'Ah sial, aku salah bicara!'
"Etto..aku sedang..berkemas. Ya, berkemas!"
"Olimpiade sebentar lagi, jadi aku sedang sibuk menyiapkan apa saja yang akan ku pelajari nanti. Ya..seperti itulah kira kira."Sebenarnya ia tak ingin kalau gadis itu tau kalau ia sedang buru buru karena ada janji dengan keluarga Boruto.
"Begitu ya? Sayang sekali."
"Tapi tak apa, lain kali kita jogging bersama ya" Sumire pun melanjutkan joggingnya lagi, dan Sarada segera pergi tanpa menyelesaikan putaran terakhirnya.Setelah selesai jogging aku akan segera bersiap siap. Ah, akhirnya hari ini tiba.
Yosh! Hari ini aku akan menghabiskan waktu bersama Himawari chan! dan.. Boruto!!
Aku akan melakukan yang terbaik! Shannaro!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...