Tepat sehari sebelum hari anniversarynya yang ke 5 tahun, Boruto merencanakan untuk memberi kejutan kepada Sarada. Sebuah kejutan yang membuat gadis itu terkejut karena tidak menyangka.
Saat itu, Sarada hanya tinggal sendirian dirumah. Kedua orang tuanya pergi entah kemana. Ia hanya menghabiskan waktunya yang sangat membosankan dikamar.
'Rebahan sudah, nonton film sudah, makan sudah. Apalagi?' tanyanya dalam hati. Gadis itu benar benar bosan.
Ingin sekali ia keluar dari sana, menyegarkan pikiran dan melepas penat. Namun, Sasuke dan Sakura menyuruhnya untuk tetap diam dirumah.
'Kau harus dirumah. Jangan kemana mana sampai kami kembali' begitulah perkataan dari sang papa tercinta.
Tapi Sarada bosan.
Sarada menghela nafas pasrah. Mau tidak mau, ia harus tetap tinggal disini.
Lalu, ia teringat, ia langsung meraih ponsel dan segera menelpon seseorang.
"Halo?? Ada apa Sarada?" ucap seseorang dari seberang sana.
"ChouChou, apa kau bisa datang ke rumahku? Aku sendirian disini"
"Ahh maafkan aku Sarada, aku sedang sibuk. Mungkin lain kali"
"Begitu? Baiklah"
Ia mematikan panggilannya. Ia pun mencari cari kembali kontak yang lain.
Bolt ❤
Saat ia ingin menelepon Boruto, tiba tiba ia teringat sesuatu.
'Ah tidak tidak, Boruto sedang sibuk. Aku tidak boleh mengganggunya!'
Karena sudah tiga hari belakangan ini, Boruto selalu sibuk. Sebenarnya ia sendiri tidak tau apa yang kekasihnya itu lakukan, Boruto selalu mengatakan kalau ia sedang berusaha.
Berusaha apa?? Sarada pun tidak mengerti.
Ingin mencari tahu? Ia sudah mencari tahu. Kepada teman temannya dan bahkan kepada keluarga Uzumaki. Mereka hanya mengatakan..
"Boruto sedang bekerja keras, tunggu saja"
Sebuah teka teki yang membuat gadis itu semakin kebingungan.
Sarada pun tidak ingin ambil pusing. Ia percaya jika Boruto tidak melakukan sesuatu yang buruk. Ia tau kalau Boruto tulus mencintainya. Bahkan saat kejadian dimana saat Tsubaki mendekatinya, dengan terang terangan ia mengatakan kalau Boruto hanya mencintai Sarada seorang.
"Sebaiknya kau dekati saja laki laki yang lain, seperti Denki atau Iwabe. Aku sudah mempunyai kekasih, dan kekasihku itu sangat galak. Tetapi aku sangat mencintainya ttebasa"
Ia tidak percaya dan kukuh, hingga pada akhirnya Sarada turun tangan untuk menemuinya secara langsung.
Sarada terkikik geli saat mengingat kejadian itu. Boruto benar benar takut saat melihat wajah Sarada yang datar.
(Wajah datar Sarada = Marah).
Dan semenjak saat itu dia tidak pernah mendekati Boruto lagi.
"Awas saja kalau berbuat macam macam! Akan kucincang kau!'
.
.
.
.
.
"Boruto"
"Ah, Sasuke san, Sakura baachan. Bagaimana kabar kalian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...