Boruto kun, suki desu!
.
.
.
Hahh?! (Bangun dengan terkejut)
Hah..hah..hah..
Apa itu tadi? Tadi itu..mimpi?
.
.
.
Sarada, gadis itu duduk termenung dikursi makan, roti panggang yang disaji tak ia sentuh sama sekali.
"Sarada, ada apa?"
"Sarada?"
"Eh?"
"Ada apa denganmu? Mengapa kau tidak memakan rotimu? Apa kau sakit?" tanya Sakura bertubi tubi.
"T-tidak, aku tidak sakit"
Sakura menatap putrinya bingung, "Lalu ada apa?"
"Iie, aku tak apa"
"Bagaimana olimpiade mu?" tanya Sakura disela sela sarapan paginya.
"Seminggu lagi"
"Begitu. Perjalanan ke Suna butuh waktu tiga jam jika menggunakan kereta"
"Hai' aku tau."
.
.
.
"Aku berangkat du-"
"Sarada" panggil Sakura.
"Hm, ada apa ma?"
"Jika ada hal yang mengganjal didalam dirimu, jangan sungkan sungkan untuk menceritakannya padaku ya" tutur Sakura. "Aku akan selalu terbuka padamu" Sarada tersenyum dan segera pergi ke sekolah.
.
.
.
Halte Bus
Sarada mendengus kesal melihat jam tangannya, sudah lima belas menit berlalu tetapi Boruto tak kunjung datang.
"Dimana si Boruto itu? Aku sudah menunggu cukup lama disini."
"Yoo Saradaaaa, ohayoooooo!" terlihat Boruto yang baru saja datang dengan teriakannya yang memekak telinga. Ia terengah engah karena berlari.
"Kau terlambat!" omel Sarada.
"G-gomen, tadi aku harus menolong nenek yang tersasar dulu ttebasa"
"Kau selalu mengatakan itu. Baka Boruto!"
Boruto tertawa mendengar omelan Sarada. Gadis itu benar benar terlihat lucu saat marah. Ia terlihat seperti seorang ibu yang memarahi anaknya karena terlambat pulang ke rumah.
"Gomen ne, hehe" Boruto mengatupkan kedua tangannya meminta maaf. Sarada menatapnya sebal dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
'Sial! Dia menggemaskan sekali! Dia seperti anak kecil yang pasrah dimarahi ibunya. Imutnyaa!' batinnya pun menjerit. Innernya yang berlebihan ini memang tak jauh beda dengan inner milik ibunya.
"Yang penting kau sudah disini" ucap Sarada.
"Ayo berangkat"
.
.
.
Sekolah
Boruto dan Sarada baru saja sampai. Saat melewati koridor sekolah, ada seseorang memanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...