Sarada, gadis itu terlihat berjalan mencari cari seseorang. Sudah berapa kali ia mengelilingi gedung olahraga yang cukup besar itu, tetapi ia tidak menemukan keberadaan orang tersebut.
Ia mengatakan kepada teman temannya kalau ia ingin ke toilet sebentar.
Nyatanya gadis ini sedang berada di dekat stand makanan.
'Kemana si bodoh itu?' tanyanya dalam hati. Padahal ia ingin mengajaknya pergi ke kedai burger untuk merayakan kemenangannya hari ini. Namun pandangannya tiba tiba terfokus kepada seorang gadis bersurai violet yang duduk membelakanginya.
Dia adalah Sumire.
Gadis itu sedang bersama Boruto. Menyuapi takoyaki kepada Boruto. Mereka terlihat sangat dekat.
'Padahal..awalnya kau tidak dekat dengannya bukan?'
Sarada memperhatikan mereka dari jauh. Rasa sakit itu hadir kembali mengusik dirinya.'Aku ini kenapa? Kenapa aku harus sedih?'
'Dia sudah memenangkan pertandingan. Namun orang yang ingin ia buat senang bukanlah dirinya. Tetapi gadis itu..'
'Apa artiku bagimu Boruto? Apa persahabatan kita tidak ada artinya? Sekarang kau lebih memiliki banyak waktu bersamanya dibanding bersamaku atau dengan teman teman yang lain''Padahal kau sendiri bilang padaku kalau kau tidak menyukainya. Tapi ternyata kau..'
'Kau benar benar..'
'Baka'
Ia terisak. Segera ia menutupi mulutnya menggunakan telapak tangannya agar tidak terdengar oleh orang lain.
"Kenapa kau menangis?"
?!!Sarada terkejut, segera ia hapus air matanya dan menoleh cepat ke sumber suara.
"S-siapa kau?" tanyanya.
Lelaki itu berjalan menuju Sarada.
"Ini aku" ucapnya.
Gadis itu mengernyitkan dahinya bingung.
"Aku Shinki"
"Kau tidak ingat ya, saat lomba olimpiade tahun kemarin" ucapnya.
?!"Ah ya! Kau Sabaku Shinki dari Suna. Apa benar?" Tanya Sarada. Masih dengan jarak tujuh langkah kaki.
Pemuda itu tersenyum,
"Ya, ini aku. Orang yang kau kalahkan waktu itu" ucapnya.
Sarada tertawa pelan,
"Ya, aku ingat. Tapi aku tidak ingat kalau kita berteman" ucapnya. Ia kembali menjadi dingin."Maka dari itu aku ingin berteman denganmu" ucapnya.
"Aku Sabaku Shinki. Salam kenal"
"Uchiha Sarada, salam kenal""Apa tahun ini kau ikut lomba?" tanyanya.
"Ya" ucapnya singkat.
"Kalau begitu kita sama"
"Eh, kau juga?!" tanya Sarada.
"Hai', sebagai penerus kakak kelas dari Suna School, aku harus bisa membanggakan sekolah." ucapnya. Sarada hanya diam mendengarkan.
"Sedang apa kau disini?" tanya Sarada.
"Aku menemani sahabatku tanding basket. Aku ikut menjadi supporternya"
Sarada hanya ber'oh'ria.
"Lalu apa yang kau lakukan sendirian disini? Kau terlihat seperti mengintai seseorang" Shinki bertanya balik padanya.
Sarada baru teringat kalau dirinya disini sedang memata matai, ralat, mencari Boruto. Ia segera melihat lagi kearah Boruto dan Sumire duduk.
'Mereka sudah pergi?!'
"Maaf, aku harus pergi" ucap Sarada buru buru. Shinki hanya diam melihat Sarada pergi.
'Kita akan bertemu lagi, Sarada'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yo yo! Ketemu lagi nih hehe
Gimana kabarnya? Semoga sehat & baik selalu ya!
Maaf banget aku baru bisa update setelah satu minggu lebih aku hiatus. Banyak banget notif dari kalian yang muncul. Alhasil aku langsung update chapter terbaru ini hehe.
Terus juga makasihhhh banget buat yang udah baca, vote, dan komen ceritaku. Aku seneng kalau ada orang yang baca ceritaku walau ngawur parahhh. Aku selalu baca komentar kalian juga. Maaf ya kalau jarang dibalas.🙏
Terimakasihhhh
Aku samyang kalian 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...