Keesokan harinya, ia bangun lebih cepat. Karena ia tau kalau Boruto akan datang ke rumahnya. Ia tidak mau kalau Boruto datang saat ia masih tertidur pulas di kasurnya. Ia menuruni anak tangga, lalu berakhir tepat diambang pintu dapur. Terlihat mamanya yang sedang menyiapkan sarapan. Perlahan ia mendekati meja, tampak ekspresi bingung pada wajahnya.
"Ne mama, tumben sekali memasak sebanyak ini. Apa ada sesuatu?" tanya Sarada saat melihat ada banyak makanan yang tersedia di meja makan.
"Hmm.. mungkin karena Boruto akan datang kesini"
"E-eh? A-apa maksudnya?" Sarada sedikit kikuk saat mamanya menyebut nama pemuda tersebut.
"Lebih baik kau ke
.
.
.
.
SrttttPintu kelas di buka oleh Boruto. Dengan senyuman lima jarinya, ia menyapa semua orang yang ada di kelas.
"OHAYO MINNA! UZUMAKI BORUTO SUDAH KEMBALI DATTEBASA!!!!" ucapnya penuh semangat. Lalu di balas tak kalah semangatnya oleh teman teman Boruto. Terutama Shikadai, Inojin, Iwabe dan Denki.
Sarada yang mengikuti dari belakang memegang dahinya,
Hah.. Dia itu.."Yoo Boruto! Apa kabar mu?" tanya Shikadai.
"Heee.. Aku baik dattebasa!"
"Oi, kau berangkat bersama Sarada?" tanya Iwabe mengintrogasi.
"Sepertinya awal yang baik bisa berangkat bersama dengan putri tunggal Uchiha" ucap Inojin tersenyum jahil.
"Urusai"
Disaat gerombolan anak laki laki sedang asik mengobrol. Sarada dan ChouChou sedang berbincang bincang.
"Ne ne, bagaimana kalian bisa berangkat bersama?" tanya ChouChou kepada Sarada.Blush
Mengingat itu, wajah Sarada tiba tiba memerah. Namun dengan segera ia sembunyikan. Tapi ChouChou sudah melihatnya duluan.
"Heeee.. Wajahmu memerah. Ada apa hm?" tanya ChouChou dengan seringaian di wajahnya.
Baru saja gadis itu ingin menceritakan, bel sudah berbunyi dan kebetulan Shino sensei sudah tiba di kelas.
.
.
.
Sudah beberapa mata pelajaran yang di lewati, akhirnya bel istirahat berbunyi. Boruto dkk memutuskan pergi ke kantin. Tak lupa, ia mengajak Sarada.
"Hei Sarada, apa kau mau ikut dengan kami?" tanyanya.
"Tentu!" ucap Sarada dengan sangat senang hati.
Di kantin, mereka banyak mengobrol ngobrol. Shikadai dkk menceritakan kisah saat tidak ada Boruto di kelas. Dan Boruto juga banyak menceritakan hari harinya selama di skors."Lumayan juga kau" ucap Shikadai.
"Di skors tepat dengan hari libur ayah mu. Sugoi!" ucap Denki.
"Bukan hari libur touchan ku, lebih tepatnya hanya pergi karena ada tugas kerja." ucap Boruto.
"Dan walau begitu, tetap saja hari hari ku sangat membosankan. Apalagi ketika handphone-ku disita oleh kaachan. Padahal semua orang tau, tanpa hp, hidup terasa hampa" ucapnya lebay.Tiba tiba Boruto teringat sesuatu.
"Oh ya, rasanya seperti ada yang kurang.." ucap Boruto.
"Ada apa, Boruto ?" tanya Iwabe.
"Kemana Mitsuki?"
"Kau belum tau ya ? Dia kan mengikuti olimpiade." ucap Inojin.
"Ah, aku lupa"
Sarada hanya diam dan ikut tertawa. Terkadang ChouChou juga ikut mengobrol dengan mereka. Sarada merasa sangat senang sekali kalau Boruto di sambut baik oleh teman temannya. Dan teman temannya pun pasti merasa senang dengan kehadiran anak pembuat masalah ini.
Tiba tiba Sarada teringat sesuatu yang lupa ingin ia katakan.
"Minna, kalian tidak lupakan tentang acara kita saat pulang sekolah nanti?" tanya Sarada.Mereka semua mengangguk.
"Tentu saja kami tidak melupakannya" ucap Shikadai.
"Eh, ada apa ttebasa ?" tanya Boruto yang kebingungan.
"Kau harus ikut dan kau akan tau." ucap Inojin.
Disaat mereka semua asik mengobrol, tiba tiba datang seseorang menghampiri mereka.
"Hai minna"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...