"Boruto, lihat ini! Aku membuat rangkaian bunga" ucap si gadis kecil. Suaranya sangat lucu, membuat anak laki laki bernama Boruto itu segera menoleh padanya.
"Whoa, ini bagus sekali ttebasa!" ucapnya kagum. Belum pernah ia melihat rangkaian bunga yang sebagus ini. "Darimana kau tau cara membuatnya?"
"Mama yang mengajariku"
"Souka"
"Hei, tolong ajari aku. Aku juga ingin membuatnya" ucapnya.Gadis itu tersenyum, "Baiklah"
Dibawah pohon rindang, dua anak kecil itu sedang membuat rangkaian bunga. Gadis itu mengajari Boruto dengan sabar. Terkadang Boruto kesulitan melilit beberapa batang bunga itu. Namun gadis itu membantunya dengan penuh senang hati.
"Yosha! Sudah selesai ttebasa!" ucap Boruto senang.
"Mudah bukan?" tanyanya.
"Hai'"
"Lalu, mau kau apakan rangkaian bunga itu? Anak laki laki kan tidak memakai benda seperti itu"
Anak laki laki itu terlihat berfikir, "Kalau aku beri pada Hima, dia masih tidak mengerti. Pasti rangkaian bunga yang sudah kubuat susah payah ini akan ia hancurkan begitu saja." ucapnya.
"Hm..bagaimana kalau.."
Anak itu memakaikan rangkaian bunga itu pada gadis kecil itu. Dan gadis itu tentu sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Boruto.
"Kenapa kau pakaikan padaku?" tanyanya bingung.
"Aku memberi itu untukmu. Kalau anak laki laki memakai itu pasti tidak keren ttebasa"
"Aku membuat itu dengan segenap hatiku. Semua yang kurasakan bersatu saat ku merangkai ini satu persatu. Termasuk kau. Jadi tolong diterima ya" ucap Boruto. Ia tersenyum lima jari menatap gadis yang ada di hadapannya.
"A-Arigatou.." ucapnya malu malu. Ada sedikit rona merah diwajahnya.
"Kalau begitu ayo kita pulang. Kaasan sudah menunggu dirumah" ucap Boruto.
"Um, mama juga pasti sedang menunggu" ucap gadis itu.
"Aku akan mengantarmu pulang" ucap Boruto.
Gadis itu dengan senang hati diantar oleh Boruto. Ia terus memegangi rangkaian bunga yang diberi oleh anak itu.
.
.
"Kita sudah sampai di rumahmu" ucap Boruto.
"Apa kau ingin mampir dulu?" tanyanya.
"Tidak terimakasih. Aku akan segera pulang ttebasa" ucapnya.
"Baiklah"
"Sampai jumpa besok."
"Terimakasih untuk hari ini. Kau sudah mengajariku hal yang belum pernah bisa kulakukan"
"Arigatou, Sarada"Flasback Off
.
.
.
Akhirnya ia sampai dirumah. Segera ia menuju kamarnya. Ia tau kalau dirumah tidak ada orang. Karena orang tuanya sedang sibuk bekerja. Kini gadis itu sudah berada dikamarnya.
Ia terdiam cukup lama dibalik pintu kamarnya. Menatap sekeliling kamar yang dipenuhi cat berwarna merah muda tersebut.
"Kenapa..kenapa sekarang aku malah mengingatnya?" gadis itu jatuh terduduk dibawah lantai. "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomodachi To Ai no Kizuna [END]
Fanfiction• Boruto Fanfiction • Pilihan terberat bagiku saat itu adalah saat dimana aku harus memilih. Apakah aku harus berjuang mempertahankan persahabatan, perasaanku padamu, atau aku harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Dan sekarang, kita berdua sa...