Rest in Peace
Kim Jaejoong / Park Jaejoong
28 June 1980 - 13 October 2018
Mother, Wife, Son.
Begitulah tulisan yang berjejer rapi dan indah di atas baru nisan berbentuk salib yang terbuat dari kayu yang di ukir indah di atas tanah yang menumpuk dan masih telihat basah itu.
Orang-orang berdiri dengan rapi di sisi-sisi kuburan yang terlihat cantik dengan ribuan bunga yang bertebaran di atas dan sekitarnya.
Dan juga figura foto dengan pria manis nan cantik terpasang disana, tersenyum dengan indahnya dan terlihat bahagia.
"Mommy.. Hiks.. Mom..," Di antara semua tamu yang datang melayat, satu orang dengan pakaian tuxedo hitam tengah berlutut di sisi foto tadi dan menangis meraung memanggil sang ibu. Siapa lagi jika bukan Jimin.
Jimin terlihat sangat kacau, mukanya pucat, rambutnya acak-acakan dan pakaiannya sedikit kotor karna tanah. Belum lagi air matanya yang membasahi seluruh wajahnya.
Orang-orang yang melihatnya hanya bisa memandang iba, tidak ada yang bisa mereka lakukan selain mengatakan kenyataan pahit namun dengan nada menghibur.
"Jiminie.. Sudahlah, Mommy kita sudah bahagia disana...," Jimin tidak memperdulikan perkataan pahit yang sudah ia dengar hampir seharian penuh ini dari seseorang yang sedari tadi berada di sampingnya.
Ia malah menepuki dadanya kuat sambil berteriak sekencang-kencangnya, menyerukan jika ia benar-benar terpukul dengan kepergian sang ibu.
"MOMMY HIKS! BAWA AKU JUGA! AKU TAK BISA MENJALANI HIDUPKU SENDIRIAN! AKU MASIH MEMBUTUHKANMU! HIKS MOMMY!!" Jimin makin meraung, berteriak sekuat tenaga dengan suara yang sangat serak.
Ia kemudian mengambil figura foto sang ibu dan memeluknya sekuat tenaga. Berusaha menolak segala kenyataan yang menampar kehidupannya.
"Jiminie.. Jangan begini...," Jimin bisa merasakan pelukan yang sangat ia kenali saat ini, pelukan yang penuh kasih sayang dan kehangatan yang selalu ia dapatkan.
"Hyung.. Hiks.. Hiks... Hyungie," Jimin segera menyembunyikan wajahnya di dada pria yang memeluknya erat.
"Sshh.. Relakan Mommy hm? Dia tidak akan bisa pergi jika kau begini, penderitaannya sudah berakhir sekarang," Jimin mengangguk namun tangisannya masih belum juga berhenti.
"M-mommy... akan masuk surga kan Chanyeol hyung?" tanyanya sambil mendongkak menatap pria yang menjabat sebagai kakaknya ini.
Chanyeol hanya bisa tersenyum dan mengangguk dengan pertanyaan adiknya. Ia membawa Jimin untuk berdiri dan mengambil kembali foto sang ibu yang Jimin peluk sedari tadi.
Ia menyimpan kembali foto itu lalu menghela nafasnya dengan berat.
Air matanya berusaha ia tahan sekuat tenaga, mencoba untuk terlihat kuat dan tidak membuat Jimin khawatir.
Saat ia mengedarkan pandangannya, ia bisa melihat sosok gagah yang selama ini di cintai dan di sayangi oleh Jimin, dirinya juga sang ibu.
Yunho disana, berdiri di samping pohon besar dengan deraian air matanya yang terlihat menghilangkan kesan tegas pada dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/188123379-288-k227232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Cinderella [KookMin]
Fiksi PenggemarAku bukanlah Cinderella yang dengan mudahnya di tindas oleh ibu dan 2 kaka tirinya. Justru... akulah yang akan menindas mereka Melihat mereka membayar penderitaanku itu menyenangkan Melihat mereka memohon di bawah kakiku itu membahagiakan Melihat me...