22

2.8K 401 29
                                    

"Nanti hubungi aku saja jika kau akan pulang." Yeri mengangguk saat Eunha berkata dari dalam mobil.

Hari ini sang kakak yang mengantarnya pulang karna kemarin ayahnya mengalami kecelakaan. Ia juga tak datang bersama adik tirinya karna Jimin memilih menemani sang ayah dari pada sekolah.

Yeri juga sebenarnya malas sekolah, tapi ia akan menyesal jika tak sekolah hari ini. Karna akan ada pertandingan basket dan Jungkook akan bermain sebagai kapten.

Ia tak mungkin melewatkan momen berharga itu, ia bahkan memberikan semangat lewat pesan kepada Jungkook di instagram walau Jungkook tak membalasnya ataupun membacanya.

Yeri tak peduli dengan imagenya yang sudah hancur di depan Jungkook, yang ia pedulikan hanyalah bagaimana Jungkook harus menjadi miliknya bagaimanapun caranya.

"Yeri!" Yeri yang tadinya sedang berjalan memasuki sekolah dengan senyum palsu yang dia tebar pada beberapa siswa menoleh ke belakang saat mendengar namanya di panggil.

Dan saat mengetahui siapa yang memanggilnya, jantung Yeri berdegup dengan cepat.

Jungkook yang memanggilnya, seniornya itu tengah melambai dan berjalan mendekatinya dengan seragam lengkap juga jas khusus yang di pakai ketua penertiban siswa.

"Y-ya sunbae?" Tanyanya lirih dengan senyuman yang ia buat semanis mungkin di depan Jungkook.

"Kau datang sendirian hari ini? Dimana Jimin?" Perlahan senyum Yeri luntur, ia mengepalkan tangannya namun secepat kilat mengubah mimik mukanya karna yang di depannya ini adalah orang yang di sukainya.

"Ah, Jimin ada di rumah sakit."

"Hah? Ia sakit?!"

Yeri mengerutkan keningnya kembali saat Jungkook memekik tak percaya disana. Ekspresinya seperti khawatir dan gelisah.

Baru pertama kali Yeri melihat Jungkook menunjukan ekspresi seperti ini, ada satu kemungkinan yang ada di dalam otaknya saat ini.

"Tidak sunbae, ayah kemarin kecelakaan dan Jimin menjaganya."

"Ah.. Maaf aku tak tau."

"Tidak apa sunbae."

"Eum.. Bagaimana jika pulang sekolah aku menjenguk ayahmu? Bolehkah?"

Jujur, di dalam hatinya Yeri merasa bahagia Jungkook mengajaknya pergi bersama ke rumah sakit. Namun jauh dalam hatinya, Jungkook pasti punya rencana lain dengan ini.

Ada hal menjanggal dengan niat Jungkook, apa Jungkook ingin bertemu dengan Jimin?

Namun dengan cepat Yeri menepis pikiran gila itu. Bagaimana Jungkook bisa menyukai adik tirinya yang sinting itu.

"Boleh sunbae, pulang sekolah kita bisa pergi bersama." Jungkook tersenyum lalu mengangguk dan pamit untuk menertibkan siswa lainnya yang melewati gerbang sekolah.

"Tidak mungkin.. Tidak mungkin Jungkook menyukai Jimin." Yeri melirih saat melihat bagaimana tegasnya Jungkook menegur siswa yang melanggar aturan.

Perlahan tangannya kembali mengepal, jika itu benar terjadi, Yeri benar-benar akan membunuh Jimin.

Berani sekali Jimin membuat Jungkook menyukainya. Jungkook hanya miliknya dan orang lain tak boleh ada yang memilikinya.

Yeri sudah menguntit semua kegiatan Jungkook selama setahun ini, tak mungkin ia akan melepaskan semua perjuangannya untuk adik tirinya yang tak tau diri.

Mereka bahkan baru kenal kurang dari seminggu, bagaimana bisa senior tampannya itu bisa menyukai Jimin yang menurut Yeri mempunyai kepribadian yang aneh.

"Awas saja jika berani merebut Jungkook, aku akan membunuhnya."

I'm Not A Cinderella [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang