"Tuan, sudah sampai."
"Terima kasih paman Lee."
Jungkook segera turun dari mobilnya saat supir kepercayaan keluarganya saat sudah sampai di rumah duka dimana tempat penghormatan terakhir ayah Jimin di lakukan.
Ia berlari masuk dan melihat sudah banyak orang yang ada di dalam. Jungkook segera mencari Jimin yang terdiam di depan foto ayahnya di pajang. Terlihat sangat pasrah dan tidak punya semangat hidup lagi.
Jungkook lalu menghampiri Jimin dan mengelus pundaknya dari belakang membuat Jimin menoleh padanya dengan ekspresi terkejut.
"Maaf aku datang terlambat. Aku turut berduka atas kepergian ayahmu.." perlahan Jimin terisak kembali, namun ia menahannya dan menatapi foto Yunho dengan kesedihan mendalam.
"Pertama aku kehilangan Mommyku.. ia yang selalu menahanku dan menegurku jika aku akan melakukan kejahatan. Dan kini aku kehilangan Daddy, ia adalah satu-satunya yang aku andalkan selain Chanyeol hyung. Walau aku sangat membencinya.. Sangat sulit untuk berhenti menyayangi Daddy.." Jungkook perlahan mendudukan dirinya di sebelah Jimin, ia menarik Jimin ke dalam pelukannya sambil mengelus rambut Jimin yang sudah basah karna keringat.
"D-dan sekarang aku kehilangan kakakku. Satu-satunya orang yang melindungiku dari orang jahat." Tangis Jimin makin menggema, mengingat kejadian tadi dimana Chanyeol tetap di bawa pihak kepolisian jika Chanyeol ada keterlibatan dengan kematian Yunho.
"Jimin.. Aku kan ada disini, aku disini bersamamu dan aku akan melindungimu." Ucap Jungkook sambil mengelusi rambut Jimin terus menerus. Tangisan Jimin makin nyaring, menunjukan jika ia begitu terpuruk dengan semuanya.
Hati Jimin sangat sakit, rasanya ia ingin menyumpahi siapapun yang membuat keluarganya berantakan.
Deg
Jimin menegang saat sekelibat pemikiran gila terlintas di kepalanya. Ia menoleh ke belakang dimana ibu tiri dan kedua kakak tirinya tengah di tenangkan beberapa kerabat mereka.
Sedari tadi mereka bertiga terlihat baik, tanpa menangis histeris dan bahkan biasa saja melihat Chanyeol di bawa polisi. Jimin berpikir ulang dimana semua ini berawal, ada hal mengganjil yang baru ia sadari sekarang.
Awal dari semuanya adalah, Yunho yang mengkhianati Jaejoong sampai ibunya itu bunuh diri. Namun yang aneh, Jaejoong bunuh diri di saat ia dan Yunho pergi. Oke itu bukanlah hal serius, namun satu hari Jaejoong pernah mengatakan jika ia akan bunuh diri di depan keluarganya jika ada hal terjadi pada keluarganya. Jaejoong sudah bersumpah dan mereka ingat jika sang ibu tidaklah main-main.
Apa benar ibunya bunuh diri? Dan bukan di bunuh?
Kedua, kematian sang ayah sangatlah ganjil. Jimin baru saja di beri kabar gembira jika ayahnya kemungkinan bisa siuman dan bisa pulih secepatnya karna daya tahan tubuh Yunho sangat kuat. Namun, kenapa laporan rumah sakit mengatakan Yunho mati karena masalah pernafasan? Seingatnya sang ayah tidak punya satupun penyakit asma atau apapun itu.
Apa sebenarnya yang terjadi pada sanga ayah?
Ketiga, kakaknya di bawa begitu saja oleh pihak kepolisian tanpa salah satu dari polisi itu menunjukan bukti jelas alasan pembawaan Chanyeol. Mereka bahkan sedang berduka, tidak kah polisi itu tidak punya hati?
Atau dalang dari semua inilah yang tidak punya hati?
Mata bengkak Jimin perlahan memerah, sesuatu dalam dirinya langsung merespon emosi yang terbakar hebat. Jiwanya mulai hilang arah, pikirannya mulai kosong dan bibirnya menyungingkan senyuman miring.
Khas jika kedua orang tuanya membawa dirinya ke tempat bermain favorite sepanjang masa. Bermain bersama orang-orang brengsek tidak berguna menggunakan benda tajam.
"Jungkook.. jika kau mau melindungiku.. bisakah kau membantuku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Cinderella [KookMin]
FanfictionAku bukanlah Cinderella yang dengan mudahnya di tindas oleh ibu dan 2 kaka tirinya. Justru... akulah yang akan menindas mereka Melihat mereka membayar penderitaanku itu menyenangkan Melihat mereka memohon di bawah kakiku itu membahagiakan Melihat me...
![I'm Not A Cinderella [KookMin]](https://img.wattpad.com/cover/188123379-64-k227232.jpg)