Jimin mengerjapkan matanya saat merasakan Yeri menamparnya dengan kuat dan gadis itu meneriakinya dengan kata-kata kasar.
Ia menatap Yeri yang nafasnya sudah memberu dan terlihat sedang menahan emosinya. Tangan gadis itu terangkat kembali hendak menampar Jimin lagi.
Namun dengan cepat Jimin menahannya dan mencengkram erat pergelangan tangan Yeri membuat kakak tirinya itu berteriak sakit.
"Aakhh-mmpph!" Yeri membulatkan matanya saat Jimin dengan kasar memasukan remot televisi ke dalam mulutnya dan menekannya sampai ia merasa remot itu masuk ke tenggorokannya.
Plak
"Kau pelacur tak punya otak! Kau pikir siapa kau bisa menamparku dengan tangan menjijikanmu hah?!" Yeri membulatkan matanya saat Jimin berteriak kencang sambil menahan kedua tangannya dan menampar balik pipinya dengan kuat.
Jimin merasakan nafasnya memberu dan berat, tatapannya tajam dan datar menunjukan jika ia benar-benar sedang mood untuk membunuh orang.
Ia tadinya sedang bersantai menjaga ayagnya sambil menonton acara televisi, namun Yeri tiba-tiba datang dan menamparnya.
Plak
Plak
Plak
Bruk
"Arrgggghhh!!" Yeri mengerang sakit dengan kuat saat Jimin menamparnya berkali-kali sampai ia terjatuh di lantai.
Tak sampai situ, Jimin juga menendang perutnya dengan kuat sampai ia memuntahkan darah dari mulutnya. Gadis itu mencoba melindungi tubuhnya dan mundur agar jauh dari jangkauan Jimin. Namun tetap saja Jimin menghampirinya dan kembali menghajarnya dengan membabi buta.
Ia tak mengira akan seperti ini, ia hanya kesal dan berpikir jika Jungkook bersikap kasar padanya adalah karna Jimin. Karna setaunya, Jungkook tak pernah berlaku kasar pada Jimin.
Pria itu selalu bersikap baik dan lembut pada Jimin, dan ia yakin jika Jungkook tertarik pada Jimin. Ia membenci hal itu, ia tak suka jika Jungkook menyukai adik tirinya.
Yang pantas bersama Jungkook itu adalah dirinya.
"Jiminie!!" Sebelum kesadaran Yeri menghilang, ia bisa mendengar pekikan dari arah pintu masuk. Ia melihat Chanyeol disana, kakak tirinya itu memekik dan menjauhkan Jimin darinya. Dan Yeri berterima kasih sebanyaknya pada kakak tirinya ini.
"Apa yang kau lukukan?! Kau mau membunuhnya?!"
"Hyung, dia memamggilku jalang dan menampar pipiku!"
"Jiminie, tapi kau tak bisa begini.."
"Aku tak peduli! Biarkan jalang ini mati di tanganku!"
"Jimin-ah.."
Yeri merasakan nafasnya tercekat, matanya melihat dengan buram dan kesadarannya perlahan menghilang.
Ia hanya samar mendengar percakapan Jimin dan Chanyeol, tidak kah Chanyeol mau membantunya dulu untuk di tangani? Ia bisa mati jika di biarkan begini terus.
"Ada saatnya kau untuk membunuhnya, ingat rencana kita? Kita akan membuat mereka menderita dulu Jiminie." Itu adalah kalimat terakhir yang Yeri dengan dari mulut kakak tirinya sebelum kegelapan menjemputnya entah kemana.
![](https://img.wattpad.com/cover/188123379-288-k227232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Cinderella [KookMin]
FanficAku bukanlah Cinderella yang dengan mudahnya di tindas oleh ibu dan 2 kaka tirinya. Justru... akulah yang akan menindas mereka Melihat mereka membayar penderitaanku itu menyenangkan Melihat mereka memohon di bawah kakiku itu membahagiakan Melihat me...