Jungkook menunggu dengan tak sabar di atas motornya, hari ini ia berencana akan mengunjungi ayah Jimin bersama Yeri.
Ah.. Ayah Yeri juga, sekalian ia ingin bertemu Jimin dan mengembalikan sarung tangan Jimin yang kemarin tertinggal di sakunya. Jungkook lupa mengembalikannya setelah pertemuan mereka di tengah malam waktu itu.
Ia juga memang ingin menjenguk ayah Jimin karna mereka sudah lumayan dekat sejak insiden Jimin pulang malam.
Jungkook sudah menunggu selama lima belas menit namun Yeri tak kunjung menunjukan batang hidungnya. Ia berdecak kesal dan merutuki kebodohannya kenapa ia tak meminta alamat rumah sakitnya saja dari pada menunggu seperti ini.
"Sunbae!" Jungkook yang tadinya masih kesal dengan Yeri yang lama datang sedikit mendongkak melihat salah satu adik kelasnya melambai dan tersenyum padanya.
Jungkook mengerutkan keningnya karna sadar jika ia tak mengenal orang itu, tapi Jungkook yakin ia adik kelasnya karna seragamnya terdapat tingkatan yang berbeda untuk setiap angkatan.
Gadis berambut panjang itu mendekatinya, bersama dengan boneka dan kue kecil di tangannya ia menghampiri Jungkook.
"S-sunbae, ini untuk sunbae." Jungkook hanya tersenyum canggung saat lagi-lagi ada yang memberinya hadiah secara terang-terangan seperti ini. Dengan berat hati Jungkook menerimanya, bukan karna ia tak suka. Ia hanya sedikit merasa risih jika ada yang seperti ini.
Jungkook pernah mengatakan untuk jangan memperlakukannya seperti ini, jika suka cukup katakan saja tanpa membawa apapun. Tapi tetap saja banyak yang memberinya hadiah. Jungkook yang memang memiliki pribadi tak enakan pada orang hanya bisa pasrah dan menerima hadiah itu dan membawanya ke rumah.
"Dibaca juga ya suratnya sunbae!" Jungkook mengangguk kembali dan membiarkan gadis itu berlari menjauh darinya. Ia lalu memasukan hadiah itu kedalam tasnya dan menghela nafas pasrah.
Ingatkan dia untuk membaca suratnya nanti.
"Hah.. sunbae.. ahhahh maaf lama, aku tadi membersihkan kelas dulu." Jungkook yang tadinya akan menresletingkan tasnya sedikit tersentak saat melihat Yeri tiba-tiba datang dan tersenyum dengan ekspresi menyesal padanya.
"Tak apa, ayo naik." Ucapnya lalu mulai menyalakan mesin motonya, Yeri tersenyum disana. Ia naik ke atas motor ninja Jungkook dan menunduk untuk memeluk perut Jungkook dari belakang dengan erat.
"Err.. Yeri-ssi. Bisa tidak jangan peluk seperti ini? Aku tak bisa berkonsentrasi nanti." Yeri menunduk malu dan melepas pelukannya. Ia merutuki dirinya yang terlalu exited di atas motor Jungkook.
"Maaf sunbae," lirihnya yang di angguki Jungkook. Ia mengendarai motornya keluar kawasan sekolah dan menuju rumah sakit yang Yeri beri tahu dimana.
Sedikit jengkel pada diri sendiri karna jarak rumah sakit itu cukup dekat dengan sekolah. Tau seperti ini ia akan pergi sendiri tanpa Yeri.
"Sunbae, bisakah kita ke minimarket sebentar? Ibuku tadi berpesan jika aku harus membeli roti untuk ibu." Jungkook sedikit melirik Yeri dari kaca spion lalu ia mengangguk menyetujui permintaan Yeri.
Mereka berhenti di salah satu Minimarket dan masuk kedalamnya setelah Jungkook melepas helmnya. Yeri memang tak memakai helm karna ia tak tau Jungkook memakai motor, lagi pula Jungkook mengajaknya mendadak hari ini.
Namun ia mempunyai niat tersembunyi kali ini, tentu saja ia harus memanfaatkan kesempatan yang ada bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Cinderella [KookMin]
Fiksi PenggemarAku bukanlah Cinderella yang dengan mudahnya di tindas oleh ibu dan 2 kaka tirinya. Justru... akulah yang akan menindas mereka Melihat mereka membayar penderitaanku itu menyenangkan Melihat mereka memohon di bawah kakiku itu membahagiakan Melihat me...