Brak
"Park Jimin! Dengar ya! Sudah ku bilang jangan sampai ada yang tau kita bersaudara!"
Jimin meringis kecil saat punggungnya menabrak tembok dekat loker sekolah.
Lorong loker sudah sepi, hanya ada mereka karna bell masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
Jimin mendongkak, menatap kakak tirinya Yeri yang balik menatap dirinya dengan kesal.
Jimin perlahan mendekat dan melayangkan satu tamparan keras ke pipi gadis itu.
Plak
Yeri mengerjap saat merasakan panas di pipi kanannya karna tamparan Jimin.
Ia menatap Jimin denga nyalang dan melayangkan tangannya untuk balas menampar Jimin.
Grep
Jimin menyeringai saat berhasil menahan tangan Yeri dan menampar sekali lagi pipi Yeri membuat gadis itu mundur beberapa langkah.
"Dengar ya jalang. Aku sudah muak dengan apa yang kau lakukan padaku. Bukan salahku jika ada orang yang tau kita bersaudara, karna nyatanya aku sangat benci jika pelacur yang kau sebut ibu telah menjadi istri ayahku." Yeri membulatkan matanya terkejut saat Jimin berbicara dengan sarkas di depannya.
Ia mengepalkan tangannya menahan emosi yang siap keluar kapan saja.
Seharusnya ia bisa melawan Jimin di kantin tadi, di depan banyak orang.
Flashback.
"Yak Kim Taehyung! Jangan makan burger pakai sendok bodoh!" Jimin tertawa kencang melihat kelakuan Taehyung dan Hoseok yang berdebat tentang cara memakan burger.
Mereka berdebat entah tentang apa awalnya sampai mereka sekarang memperdebatkan cara makan burger. Topik mereka sangat aneh-aneh tapi Jimin menikmatinya.
"Jimin-ssi?" Jimin yang awalnya masih tertawa menoleh ke sampingnya saat ada seorang pria tampan menepuk pundaknya pelan.
"Ah.. Jungkook-ssi." Sapanya pada pria tadi. Jeon Jungkook, si ketua tampan.
Jungkook tersenyum lalu melihat ke meja yang terdapat geng terkenal di sekolah ini dengan canggung.
"Ini hari pertamamu sekolah ya?" Jimin mengangguk dan tersenyum lebar pada Jungkook.
"Yaa, ini hari pertamaku." Ucapnya dengan riang yang membuat Hyoyeon dan Sooyoung memekik gemas.
Jungkook mengangguk lalu menoleh pada Jimin dengan senyuman tampannya.
"Baiklah. Semangat ya, jika ada apa-apa lapor saja padaku." Jimin mengangguk dengan senyuman yang masih bertengger manis di bibirnya.
"Memangnya kenapa Jimin harus melapor?" Mereka semua yang berada di meja refleks menoleh pada Taemin yang berujar tadi.
Jungkook terlihat berdecih lalu tersenyum sinis setelahnya.
Jungkook dan Taemin saling bertatapan disana, entah mereka sedang perang batin atau bagaimana. Jimin tak tau.
Tapi Jimin merasa ada yang tak beres dengan keduanya.
"Aku harus pergi." Jungkook akhirnya memutuskan tatapannya dan Taemin lalu pamit dan pergi ke meja ujung tempat yang Taehyung bilang 'tempat anak emas sekolah'.
"Kau harus berhati-hati pada Jungkook." Jimin menoleh saat Sooyoung yang duduk di sebelahnya membuka suara.
"Kenapa memang?" Tanyanya heran dengan bibir yang kembali menyedot susu kotak rasa coklat miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Cinderella [KookMin]
ФанфикAku bukanlah Cinderella yang dengan mudahnya di tindas oleh ibu dan 2 kaka tirinya. Justru... akulah yang akan menindas mereka Melihat mereka membayar penderitaanku itu menyenangkan Melihat mereka memohon di bawah kakiku itu membahagiakan Melihat me...