Di hari pertama Jimin sekolah, ia sudah merasa sangat sangat sangat gugup saat teman-teman sekelasnya yang baru menatap dirinya dengan pandangan yang berbeda-beda.
Mereka seolah ingin berbicara padanya dan tak tau harus mulai dari mana.
Dan ini yang membuat ia makin gugup setengah mati. Ingin pulang lagi rasanya.
Ada enam orang di depannya, dan Jimin menatap name tag mereka satu persatu.
'Kim Taehyung, Min Yoongi, Jung Hoseok, Choi Sooyoung, Kim Hyoyeon dan Lee Taemin' gumam Jimin dalam hati lalu menunduk malu karna mereka refleks menunduk melihat name tag saat Jimin melihat nama mereka.
Salah satu dari mereka dengan name tag Lee Taemin terkekeh melihat Jimin.
"Hallo Jimin-ssi." Sapanya terlebih dahulu karna tak ada satupun dari mereka yang berani menyapa Jimin lebih dulu.
"H-hallo." Sapanya kembali dengan suara yang pelan. Wajahnya memerah dan bibirnya mengerucut lucu.
Keenamnya terkekeh gemas melihat Jimin, sejak perkenalan pagi tadi. Mereka nekat ingin berkenalan dengan Jimin yang notabenya dari luar negri.
Mereka pikir Jimin akan memakai bahasa inggris jika mengobrol jadi mereka sedikit minder berdekatan.
Tapi saat tau Jimin bisa memakai bahasa korea dengan lancar, mereka berniat mendekat dengan siswa manis ini.
"Jimin-ssi mau ikut kami ke kantin?" Jimin sedikit mendongkak saat gadis cantik dengan rambut bergelombang bertanya padanya.
"K-kantin Hyoyeon-ssi?" Tanya Jimin yang di angguki sang gadis dan teman-temannya.
Mereka memekik gemas lagi saat Jimin mengangguk dengan bibir bawah yang di gigit.
Taemin yang tepat berada di sebelah Jimin menarik Jimin untuk berdiri dan mereka berjalan beriringan ke kantin.
Jimin mencoba menyesuaikan diri dengan mereka yang sepertinya tulus mau berteman dengannya.
Awalnya Jimin pikir ia akan canggung, tapi nyatanya tidak.
Pria tampan dengan nama Kim Taehyung itu mempunyai kepribadian yang unik. Apapun yang Taehyung katakan walaupun aneh tapi bisa membuat mereka tertawa kencang.
Lalu ada Min Yoongi, pria manis yang pendiam. Yoongi hanya akan menggeleng dan mengangguk atau berbicara tidak lebih dari 10 kata pada orang yang mengajaknya berbicara. Dan dengan bodohnya Jimin selalu menghitung kata yang Yoongi keluarkan jika ada yang mengajaknya berbicara. Tapi memang benar-benar tidak lebih dari 10 kata.
Lalu gadis bernama Choi Sooyoung yang Jimin ingin berbicara padanya saja harus mendongkak. Gadis ini sangat tinggi! Sooyoung sangat suka makan dan jahil. Baru kenal beberapa menit saja Sooyoung sudah mengerjai Jimin dengan mengada-ada cerita hantu sekolah yang membuat Jimin ketakutan.
Kim Hyoyeon, gadis yang bicaranya cepat sekali, Hyoyeon bilang ia memang hobi mengerap. Tapi bicaranya cepat sekali, Jimin sampai menghitung berapa detik Hyeyeon menyelesaikan kalimatnya.
Lalu Jung Hoseok, pria yang berceloteh dan sangat bersemangat. Hoseok sampai dua kali terjatuh sambil tertawa selama perjalanan mereka ke kantin. Jimin heran, kenapa orang jatuh malah mentertawakan dirinya sendiri? Otak Hoseok sepertinya sudah di stel untuk terus tertawa dan tersenyum.
Dan terakhir. Lee Taemin, pria tampan yang berbicara lembut dan penuh kehati-hatian padanya. Taemin seperti menunjukan gerak-gerik ingin di perhatikan Jimin. Pria tampan itu juga tak lupa selalu tersenyum manis padanya.
Mereka semua sepertinya akan cocok berteman dengannya. Jimin tak canggung kembali mengobrol dengan mereka.
Karna nyatanya geng mereka itu sangat asik.
Tapi di perjalanan ke kantin. Jimin mendengar bisik-bisikan aneh dari siswa dan siswi sekolahnya.
Dari mulai...
"Hei itu gengnya Lee Taemin kan?"
"Itu anggota baru mereka atau mangsa baru mereka?"
"Hei bukankah itu murid baru? Kasihan sekali dia,"
"Semoga Sooyoung tidak melakukan hal itu lagi pada pemuda itu."
"Murid baru yang malang."
Jimin tak mengerti, tapi ia mencoba untuk mengacuhkan bisikan itu selama mereka pergi ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Cinderella [KookMin]
FanfictionAku bukanlah Cinderella yang dengan mudahnya di tindas oleh ibu dan 2 kaka tirinya. Justru... akulah yang akan menindas mereka Melihat mereka membayar penderitaanku itu menyenangkan Melihat mereka memohon di bawah kakiku itu membahagiakan Melihat me...