.
.
.
.
.Perkataan Mas Jaehyun sebelum kami menikah seolah berputar di otakku, "Pekerjaannya tidak sulit. Kamu cukup menjadi istri saya," Tidak sulit dari mananya?! Ia bahkan menyimpan segala rahasia dariku.
Sepertinya hari-hariku semakin sulit semenjak menikah dengan Mas Jaehyun. Belum lagi hatiku juga sakit setiap kali mendengar kalimat-kalimat yang dilontarkan Sheila untukku.
Aku pulang ke apartement sendiri, Mas Jaehyun sudah dipastikan mengantar Sheila. Ya jelas, jika dibandingkan dengan Sheila, pasti Mas Jaehyun akan lebih memilih wanita itu daripada diriku. Lagipula memangnya aku siapa? Aku hanya perempuan yang di maanfaatkan oleh Mas Jaehyun agar ia bisa mendapat keturunan.
Persis seperti apa yang Mas Jaehyun katakan saat di mal tadi.
"Loh ngapain pulang?! Kenapa nggak sama Sheila aja?" Tanyaku ketus saat melihat Mas Jaehyun masuk ke dalam apartement tidak lama setelah aku masuk.
Kenapa ia cepat sekali menyusulku? Apa dia tidak mengantar Sheila?
"Saya khawatir dengan kamu Jia. Kamu pergi begitu saja setelah menampar Sheila."
Aku tidak merespon Mas Jaehyun dan lebih memilih masuk kamar. Daripada marah-marah tidak jelas, lebih baik aku tidur.
"Mas Jaehyun, saya nggak mau tidur sama Mas malam ini."
"Loh? Kenapa begitu?"
"Tanyakan pada rumput yang bergoyang sana," Jawabku asal lalu merebahkan tubuh di kasur, "Kalau sampai Mas Jaehyun berani naik ke kasur, ceraikan saya." Sebenarnya aku tidak serius mengancam Mas Jaehyun seperti ini. Lagipula siapa yang mau menceraikan Mas Jaehyun, disaat umur pernikahan kami masih sangat baru.
Mas Jaehyun menghela nafas, "Lalu saya tidur dimana?"
"Di rumah Sheila," Kataku sambil memejamkan mata dan menarik selimut.
"Yasudah kalau begitu," Kemudian aku bisa mendengar suara pintu kamar menutup.
Dih dia beneran mau tidur di rumah Sheila?!
Aku memejamkan mata dan tidak memperdulikan Mas Jaehyun. Terserah kalau dia memang akan tidur di rumah Sheila. Aku tidak perduli.
Sekali lagi, aku tidak perduli!
"Gue perduli hueeee," Dua jam lebih aku mencoba untuk tertidur. Tapi ujung-ujungnya tetap tidak bisa, "Argh! Gara-gara Mak Lampir gue nggak bisa tidur," Aku memilih keluar kamar, berniat mengambil minum karena haus.
"Mas? Kok di sini sih?" Aku reflek bertanya saat melihat Mas Jaehyun tengah menonton televisi sambil berbaring di sofa.
"Kamu pikir saya benar-benar ke rumah Sheila?"
Aku menggedikan bahu acuh dan pergi ke dapur untuk mengambil minum.
"Kamu kenapa belum tidur? Sudah malam Jia," Tanya Mas Jaehyun saat melihatku lewat ruang tengah setelah minum.
"Nggak bisa tidur."
Mas Jaehyun bangun dari posisinya, "Kemari," Ia menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya, "Kamu pasti tidak bisa tidur karena tidak memeluk saya. Iya kan?"
"Dih ge'er!"
Tapi benar kata Mas Jaehyun sih. Aku hanya terlalu gengsi untuk mengaku.
Mas Jaehyun tiba-tiba menarik tanganku, "Malam ini kita tidur di sofa ya?"
Aku menepisnya, "Nggak mau! Sofa sempit. Tidur saya kan lasak. Mas Jaehyun emangnya mau saya jatuh?"
"Justru itu. Supaya kamu tidak jatuh, saya akan tidur sambil memelukmu. Ayo cepat tidur," Mas Jaehyun menggendong tubuhku dan menidurkannya di sofa. Ia juga ikut berbaring di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]
Fanfiction[15+][Sudah terbit di nayya_publishing]"Pekerjaannya tidak sulit. Kamu cukup menjadi istri saya saja. Bagaimana?" -Jung Jaehyun High rank #6 in Jaehyun (12/6/2019) #4 in NCT (13/6/2019) #7 in Taeyong (20/6/2019) ...