25. Maaf

38.8K 4.2K 277
                                    

.
.
.
.
.

"Mas, hari ini kamu kerja?" Aku meletakan kepalaku diatas dada Mas Jaehyun. Suamiku itu baru saja bangun dari tidurnya, begitupun aku.

"Iya. Udah enakan kok aku," Suaranya terdengar parau.

Mas Jaehyun menatapku sambil tersenyum. Kemudian ia mengecup bibirku, "Aku mandi dulu ya?"

Aku mengangguk, "Yaudah aku mau buat sarapan juga."

Mas Jaehyun kembali mencium bibirku. Ini memang sudah menjadi rutinitas pagi kami berdua beberapa tahun belakangan ini.

Aku menjauh dari Mas Jaehyun setelah beberapa menit, "Mandinya jangan lama-lama. Aku tunggu di meja makan."

Aku pergi ke dapur dan membuat sarapan untuk Mas Jaehyun. Tidak banyak makanan yang aku buat. Aku hanya menghangatkan makanan kemarin sore yang sengaja aku beli untuk sarapan pagi ini.

"Siang aku ke kantor ya Mas," Kataku saat melihat Mas Jaehyun keluar dari kamar dengan keadaan sudah rapih dan siap untuk bekerja, "Aku mau anterin makan siang buat kamu."

"Nggak ngerepotin?"

"Ya engga dong. Kan aku juga udah sering nganterin makanan buat kamu."

Mas Jaehyun tersenyum hangat, "Oke. Nanti kabarin aku kalau udah di kantor," Mas Jaehyun mengambil satu sandwich lalu memakannya dengan asal, "Aku berangkat sekarang ya Bun."

"Ih sarapan dulu yang bener!" Mas Jaehyun keluar apartement tanpa menghiraukan panggilanku. Ia terlihat buru-buru sekali saat ini, "JANGAN SAMPAI SAKIT LAGI YA AYAH!"

"IYA SAYANG!"





******





Aku berangkat ke kantor Mas Jaehyun sebelum jam makan siang. Aku juga sengaja tidak membawa Jichan kemari dan menitipkannya pada Mamah Yoona.

"Rose!" Aku berlari kecil kearah Rose saat melihatnya baru saja keluar dari ruangan Mas Jaehyun.

Rose memukulku pelan, "Lo jangan lari-lari gitu Jia, ngeri gue liatnya. Mana lo lagi hamil kan."

Aku terkekeh kecil, "Lo kan tau gue pecicilan."

"Ngomong-ngomong tumben dateng ke kantor sebelum jam makan siang? Kenapa? Kangen sama Pak Jaehyun ya?" Tebak Rose yang hanya aku balas senyuman tipis, "Aturan lo ajak Jichan kesini juga, gue pengen ketemu dia."

"Jichan di rumah neneknya. Sengaja gue titipin di sana."

Rose hanya membulatkan mulutnya. Setelah itu ia meninggalkanku karena harus melanjutkan pekerjaannya.

Aku membuka pintu ruangan Mas Jaehyun perlahan. Mas Jaehyun sepertinya sangat sibuk, ia bahkan tidak sadar akan kehadiranku.

Aku berdehem, membuat Mas Jaehyun mendongak melihatku, "Loh kamu udah datang?"

Aku menghampiri Mas Jaehyun dan duduk tepat di hadapannya, "Adiknya Jichan kangen Ayahnya. Makanya aku datang jam segini," Cengirku lebar.

Mas Jaehyun tersenyum. Ia menutup laptopnya dan menuntunku untuk duduk di sofa yang berada di ruangan Mas Jaehyun, "Jadi Jena kangen ketemu Ayahnya ya?"

Aku mengernyit, "Jena? Siapa?"

Mas Jaehyun meletakan telapak tangannya diatas perutku, "Nama adiknya Jichan. Aku yakin dia perempuan. Makanya aku kasih nama itu."

Nikah ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang